AIrlangga Hartarto Berada Ditengah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah: Mendukung Program PPKMB
Universitas Muhammadiyah Jakarta membuka program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)
Sementara itu, penguatan di sisi hilir akan dilakukan melalui peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan.
Pasca lonjakan kasus COVID-19 di akhir Triwulan II-2021 lalu, Pemerintah telah melakukan refocusing APBN dengan mendorong peningkatan anggaran Program PEN 2021 menjadi sebesar Rp 744,77 Triliun.
Refocusing ini akan mendukung optimalisasi pelaksanaan PPKM melalui peningkatan anggaran untuk berbagai
perlindungan sosial, seperti percepatan pencairan Bantuan Sosial Tunai, peningkatan jumlah penerima manfaat dan manfaat Kartu Sembako, melanjutkan Program Diskon Listrik, meningkatkan anggaran Kartu Prakerja dan Bantuan Subsidi Upah.
Pemerintah juga berkomitmen melanjutkan Program PEN di tahun 2022 untuk mengantisipasi risiko perluasan dampak COVID-19.
"Alokasi anggaran Program PEN pada tahun 2022 adalah sebesar Rp 321,2 triliun. Alokasi ini berpotensi meningkat mengikuti dinamika penanganan pandemi COVID-19," jelas Airlangga.
Demikian juga, momentum pemulihan ekonomi ini perlu untuk kita jaga dan tingkatkan bersama sehingga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat di tengah peningkatan tingkat pengangguran dan kemiskinan pada masa pandemi COVID-19, serta untuk tumbuh tinggi dan keluar dari Middle Income Trap dalam jangka menengah panjang.
Reformasi struktural menjadi kuncinya, terutama dalam peningkatan kualitas SDM dan transformasi ekonomi menuju ekonomi yang berkelanjutan.
Disampaikan Menko Airlangga dihadapan para mahasiswa dan mahasiswi, bahawa peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan untuk mendorong aktivitas kewirausahaan.
Saat ini jelas Airlangga, rasio kewirausahaan kita masih rendah, yakni sebesar 3,47% dari total populasi.
Selain itu, wirausahawan Indonesia juga didominasi oleh pelaku usaha di usia 25-34 tahun.
Generasi muda yang berkualitas tinggi akan memiliki peran penting sebagai Game Changer sehingga dapat mendorong aktivitas kewirausahaan dan mempercepat penciptaan lapangan kerja.
Kemampuan adaptasi tinggi, kompetitif, berjiwa entrepreneur, dan berkarakter merupakan prasyarat utama yang perlu dimiliki oleh generasi muda saat ini.
Kriteria ini akan sangat membantu ketika mendirikan usaha sendiri ataupun bekerja di tempat kerja.
Di tengah era digital ini, generasi muda juga diharapkan dapat memanfaatkan talenta digitalnya sehingga tidak hanya berperan sebagai job seeker saja, namun dapat juga menjadi job creator.
Dalam waktu 15 tahun kedepan, Indonesia diperkirakan membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang atau 600 ribu orang per tahun.
Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan memberikan kontribusi senilai Rp 4.434 T kepada PDB Indonesia di tahun 2030.