Berita Palembang

Deretan Objek Wisata di Kota Palembang, ada yang Diresmikan Presiden Soeharto dan Diakui Dunia

Berbicara soal wisata, beragam lokasi objek wisata yang ada di Palembang. Bahkan ada lokasi wisata yang sudah diakui dunia

Penulis: Welly Hadinata | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/Dokumen
Jembatan Ampera Palembang 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kota Palembang menjadi salah satu kota yang banyak lokasi objek wisata. Tak terkecuali objek wisata sejarah.

Kota Palembang merupakan Ibukota Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel). Kota Palembang termasuk salah satu kota metropolis di di Indonesia dan juga kota terbesar kedua di Pulau Sumatera.

Kota Palembang dikenal atas keberadaan dan sejarah Kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan terbesar pada masa itu.

Berbicara soal wisata, beragam lokasi objek wisata yang ada di Palembang. Bahkan ada lokasi wisata yang sudah diakui dunia.

Dari hasil rangkuman Sripoku.com, berikut 9 lokasi objek wisata bagi siapa saja saat berkunjung ke Kota Palembang.

1. Jembatan Ampera dan Sungai Musi

Jembatan Ampera (Amanat penderitaan rakyat) adalah sebuah jembatan di Kota Palembang. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.

Jembatan Ampera dilihat dari Dermaga Convention Centre atau Dermaga Point Palembang, Sabtu (5/10/2019).
Jembatan Ampera dilihat dari Dermaga Convention Centre atau Dermaga Point Palembang, Sabtu (5/10/2019). (SRIPOKU.COM/CHAIRUL NISYAH)

2. Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) dan Museum SMB (Sultan Mahmud Badaruddin) II

Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, masih menjadi lokasi favorit warga untuk mengisi liburan. Lokasi Pelataran BKB berada persis di samping aliran Sungai Musi Seberang Ilir dengan pemandangan Jembatan Ampera.

Sedangkan Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II adalah museum di kota Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia. Museum ini didirikan di bekas bangunan rumah residen kolonial Sumatra Selatan abad ke-19.

Bangunan ini juga menjadi gedung dinas pariwisata Palembang. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II menampilkan koleksi tekstil, senjata, pakaian tradisional, kerajinan, dan koin Sumatra Selatan. Kebun-kebun museum dipenuhi dengan artefak dari zaman Sriwijaya, misalnya patung Ganesha dan Buddha.

Ikon Baru Kota Palembang, Tugu Ikan Belido
Ikon Baru Kota Palembang, Tugu Ikan Belido (SRIPOKU.COM/NISYAH)

3. Al Quran Al Akbar 

Al Quran Al-Akbar atau yang juga sering disebut Al Quran Raksasa yang berada di kota Palembang beralamat di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Gandus Palembang.

Terdapat 30 juz ayat suci Al-Quran yang berhasil dipahat/diukir ala khas Palembang dalam lembar kayu dan menghabiskan kurang lebih 40 meter kubik kayu tembesu dengan biaya tidak kurang Rp 2 miliar, dimana masing-masing lembar ukuran halamannya 177 x 140 x 2,5 sentimeter dan tebal keseluruhannya termasuk sampul mencapai 9 meter.

Al-Quran yang terdiri dari 630 halaman ini juga dilengkapi dengan tajwid serta doa khataman bagi pemula. Setiap lembar terpahat ayat suci Al-Quran pada warna dasar kayu coklat dengan huruf arab timbul warna kuning dengan ukiran motif kembang di bagian tepi ornamen khas Palembang yang sangat indah di pandang dan enak dibaca. Proses pembuatannya sendiri memakan waktu relatif lama, sekitar tujuh tahunan.

Al Quran Raksasa ini terbesar dan pertama di dunia dalam bentuk Al Quran 30 juz yang di buat pada media dari kayu jenis tembesu. Al-Quran terbesar ini sebelum resmi dipublikasikan, sengaja di pajang seluruh ayat-ayat suci di dalam ruang pamer Masjid Agung Palembang selama tiga tahun untuk mendapat koreksi dari seluruh umat.

Pada akhir 2011, Al-Quran ini dinilai layak untuk dipublikasikan dan pada Senin, 30 Januari 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama seluruh delegasi konferensi parlemen Organisasi Konferensi Islam (OKI) meresmikan penggunaan Al-Quran yang disebut sebagai Al-Quran terbesar yang dicetak di atas lembaran kayu tembesu.

Pendiri Alquran Akbar Syofwatillah Mohzaib saat menjelaskan sejarah Alquran Akbar kepada pengunjung,  Selasa (29/5/2018)
Pendiri Alquran Akbar Syofwatillah Mohzaib saat menjelaskan sejarah Alquran Akbar kepada pengunjung, Selasa (29/5/2018) (Sripoku. com /Yandi Triansyah)
Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved