Berita Prabumulih
Ternyata Anak Tunggal, Sosok Santri yang Tewas Dianiaya Seniornya di Prabumulih
"Tidak ada itikad baik dari pondok," kata Ria ibu korban. Ria pun melaporkan kasus meninggalnya anaknya tersebut ke Polres Prabumulih
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - KLA (13) santri Ponpes Al Furqon yang meninggal dunia diduga dianiaya seniornya ternyata anak tunggal.
Ia santri asal Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir yang menuntut ilmu di Kota Prabumulih Sumsel.
Nyawa remaja 13 tahun itu tak tertolong, ia hanya bertahan selama dua hari di rumah sakit.
Senin malam (6/9/2021) anak tunggal tersebut pergi untuk selamanya.
Namun yang membuat orangtua korban tak terima kondisi KLA yang mengkhawatirkan.
Di wajah, telinga hingga perut korban ditemukan luka lebam.
Keadaan itu membuat orangtua korban melakukan mediasi dengan pihak pondok.
Namun sayangnya pertemuan itu memicu orangtua korban membawa kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
"Tidak ada itikad baik dari pondok," kata Ria ibu korban.
Ria pun melaporkan kasus meninggalnya anaknya tersebut ke Polres Prabumulih, Selasa (7/9/2021).
Ia menduga anaknya dianiaya oleh kakak tingkat korban.
"Itu anak saya satu-satunya," kata dia.
Hal yang sama disampaikan ayah korban yang mengaku menyerahkan kasus tersebut ke kepolisian dan berharap diproses sebagaimana mestinya.
"Kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian dan tentunya demikian (pelaku diproses hukum-red)," tegasnya.
Kata Polisi
Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SIK MH melalui Kasat Reskrim AKP Jalili dan Kanit PPA, Iptu Sardinata ketika mengaku pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban yang mengaku anaknya diduga dianiaya hingga akhirnya meninggal dunia.
"Laporan dari keluarga korban telah kami terima dan hingga saat ini kasusnya masih kami dalami," tegasnya.
Kanit Reskrim menuturkan, dalam laporan yang disampaikan langsung ibu korban tersebut menyatakan anaknya berinisial KLA meninggal tewas setelah dirawat di rumah sakit.
"Yang melapor itu langsung ibu korban," katanya seraya mengaku masih mendalami kasus tersebut.
Ponpes Serahkan CCTV
Pihak ponpes Al Furqon mengaku sudah menyerahkan rekaman CCTV kepada pihak kepolisian.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Pesantren Al Furqon, Zahyudi.
Menurut dia, pihaknya sudah berkomitmen tidak boleh ada aksi kekerasan di ponpes.
ayangnya ketika ditanya mengenai kronologis kejadian penganiayaan tersebut, Zahyudi enggan berkomentar lebih banyak.
"Lebih jelas silahkan ke polres saja," ujarnya.
