Berita Religi

Apa Itu Jembatan Shirathal Mustaqim yang Harus Dilewati Manusia? Ternyata Lebih Tajam dari Pedang

Ketika hendak melewati neraka dan menuju surga, manusia harus melewati jembatan yang dinamakan Shirathal Mustaqim, bagaimana bentuk dan gambarannya?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ANTON
Arti Shirathal Mustaqim 

Adapun menurut istilah yaitu jembatan yang terbentang di atas neraka jahannam yang akan dilewati oleh manusia ketika menuju surga.

Ada banyak riwayat dari Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam mengenai jembatan shirath, di antaranya beliau bersabda :

"Kemudian didatangkan jembatan lalu dibentangkan di atas permukaan neraka jahannam. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah bagaimana (bentuk) jembatan itu?"

Beliau menjawab, "Licin (lagi) menggelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Nejd, dikenal dengan pohon Sa'dan... (Muttafaqun 'alaih)

Kemudian disebutkan juga bahwa shirath memiliki kait-kait besar yang akan mengait siapa yang melewatinya.

"Dan dibentangkanlah jembatan Jahannam. Akulah orang pertama yang melewatinya. Doa para Rasul pada saat itu: 'Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah'.Pada shirath itu terdapat pengait-pengait seperti duri pohon Sa'dan. Pernahkah kalian melihatnya? Para sahabat menjawab, 'Pernah wahai Rasulullah'. Maka ia seperti duri pohon Sa'dan, tiada yang mengetahui ukuran besarnya kecuali Allah. Maka ia mencangkok manusia sesuai dengan amalan mereka." (HR. Al-Bukhari)

Di samping itu para ulama menyebutkan pula bahwa shirath lebih halus dari pada rambut.

Lebih tajam dari pedang, lebih panas dari pada bara api, serta licin dan menggelincirkan.

Ketika manusia melewati jembatan shirath ada yang baru melangkah sudah jatuh dan masuk ke neraka, ada yang melewati dengan merangkak, ada yang bergelantungan, ada yang berlari, ada yang secepat angin, dan ada pula yang melewatinya secepat kilat, bergantung dari iman dan amal mereka.

Lalu amalan apakah yang bisa memudahkan seorang mukmin dalam melewati jembatan shirath?

1. Senantiasa bertaubat kepada Allah Subhanahuwata'ala

Bekal yang harus dimiliki oleh seorang mukmin agar dimudahkan dalam melewati jembatan shirath adalah bertaubat, dan tentu saja taubat yang dilakukan adalah taubatan Nasuha, yakni taubat yang sungguh-sungguh.

Penuh ketulusan untuk kembali ke jalan Allah dengan tidak mengulangi dosa yang pernah ia lakukan.

Taubatan nasuha menyebabkan seorang mukmin memperoleh cahaya untuk mudah melintasi jembatan shirath.

Allah Subhanahuwata'ala berfirman :

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved