Banjir di Palembang

Sejauh Ini Belum Ada Solusinya, Palembang Kewalahan Hadapi Banjir, Salahkan Sungai Musi 

"Sejauh ini belum ada solusinya, jadi harus lebih banyak mengedukasi masyarakat agar tidak buang sampah sembarang," kata dia.

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Yandi Triansyah
sripoku.com/zaini
Sejumlah bocah berenang ketika melihat tepi Jalan R Soekamto banjir usai Palembang diguyur hujan pada Rabu (1/9/2021). 

Pertama, saluran air yang tidak lancar dan kedua kondisi Sungai Musi di bulan September ini sedang mengalami pasang.

Sehingga air tidak bisa turun ke Sungai Musi.

Ia tertahan karena volume air yang tinggi di Sungai Musi.

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

"Pasangnya ini baru sampai di sekitar Borang, sehingga airnya mandek di sini dan banjirnya kelihatan dimana-mana," kata Supriono.

Menurutnya, Pemerintah Kota Palembang sudah berusaha mengatasi banjir ini, bahkan bisa dibilang sudah capek.

Mereka ini berhadapan dengan perilaku manusia dan kondisi alam yang ada.

"Sejauh ini belum ada solusinya, jadi harus lebih banyak mengedukasi masyarakat agar tidak buang sampah sembarang," kata dia.

Ia menyarankan Pemkot Palembang untuk memperbanyak kolam retensi dan memelihara kolam retensi yang sudah ada.

Sebagai contoh misal di kawasan RS Siti Khodijah itu tidak banjir, karena kolam retensinya bagus.

Untuk itu kolam retensi harus dirawat agar endapan lumpurnya tidak mempengaruhi debit air yang masuk.

Banjir yang terjadi di Jalan A.yani lorong Masa Jaya RT 029/RW 006 kelurahan 13 ulu kecamatan Seberang Ulu 2 , di belakang Universitas Muhammadiyah Palembang pasca hujan deras, Rabu (1/9/2021)
Banjir yang terjadi di Jalan A.yani lorong Masa Jaya RT 029/RW 006 kelurahan 13 ulu kecamatan Seberang Ulu 2 , di belakang Universitas Muhammadiyah Palembang pasca hujan deras, Rabu (1/9/2021) (SRIPOKU.COM / Rahmaliyah)

Satu Pompa Rusak

Pemerintah Kota Palembang bergerak ke lapangan untuk mengecek kondisi air yang mengenang di lokasi.

Sekda mengatakan, untuk dua lokasi yang ditinjau pompa air untuk menyedot dan mengalirkan genangan air berfungsi optimal.
Hanya saja, kondisi curah hujan yang tunggu dan karena kondisi pasang Sungai Musi membuat proses penyedotan memakan waktu 2-3 Jam.

"Pompa sudah berfungsi agar cepat surut, namun untuk di KI genangannya cukup tinggi setelah dicek curah hujan memang tinggi dibarengi pasang Sungai Musi, di samping itu ada pompa di 26 Ilir tidak berfungsi optimal sehingga tidak bisa menyedot air.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved