Hujan Seharian di Sumsel
Penjelasan BMKG Soal Hujan yang Guyur Palembang di Awal September 2021, Musim Kemarau Berakhir?
Lantas, apakah ini pertanda musim kemarau sudah berakhir? Berikut penjelasan BMKG Palembang soal sebab Palembang diguyur hujan di awal September.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM - Palembang diguyur hujan pada Rabu (1/9/2021) sejak siang hingga sore hari. Akibatnya, sejumlah kawasan protokol di Palembang digenangi banjir.
Lantas, apakah ini pertanda musim kemarau sudah berakhir? Berikut penjelasan BMKG Palembang soal sebab Palembang diguyur hujan di awal September.
Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani, mengatakan Sumsel saat ini sebenarnya masih dalam periode musim kemarau.
Hanya saja, cuaca pada musim kemarau ini banyak dipengaruhi oleh faktor pengendali cuaca lain yang silih berganti menambah uap air di atmosfer bertambah lembab atau basah.
Hal inilah yang menimbulkan potensi terjadi hujan cukup besar untuk wilayah Sumsel.
Ia mencotohkan, saat ini sedang terjadi fenomena Gelombang Ekuatorial Rossby di sekitar Sumsel dan terdapat sirkulasi angin di barat Kalimantan serta konvergensi menyebabkan pertemuan massa udara.
• Daftar Kawasan di Palembang yang Terendam Banjir Pasca Hujan Setengah Hari, Anak-anak Malah Berenang
"Suhu permukaan laut terdeteksi masih hangat yang juga membuat atmosfer juga semakin basah," terang Sinta.
Sinta membantah, jika hujaan deras menerpa Palembang merupakan hujan buatan.
Terlebih, pembuatan hujan buatan sudah selesai pada bulan Juni kemarin. Saat ini hujan yang terjadi murni karena proses alami di atmosfer.
"Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, masih cukup tinggi hingga tiga atau lima hari ke depan.
Karena itu saya himbau masyarakat untuk selalu waspada akan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor terutama di daerah perbukitan," bebernya.