Meskipun Langka, Miokarditis Jadi Efek Samping Vaksin Covid-19, Penelitian Justru Temukan Fakta Lain

Meskipun terbilang langka, vaksin Covid-19 memiliki efek samping berupa peradangan. Disebut miokarditis

Editor: adi kurniawan
JOEL SAGET / AFP
Ilustrasi vaksin Moderna - Gambar kreatif ini diambil di sebuah studio di Paris pada 16 November 2020, menunjukkan jarum suntik dan botol vaksin dengan logo Moderna, menggambarkan pengumuman vaksin eksperimental terhadap Covid-19 dari Moderna yang 95% efektif 

Itu jauh lebih tinggi dibandingkan miokarditis yang terjadi pada penerima vaksin.

Di mana terdapat 67 kasus miokarditis per satu juta pria pada usia yang sama setelah dosis kedua vaksin Pfizer/BioNTech atau Moderna.

Angka tersebut didapat dari Komite Penasihat AS untuk Praktik Imunisasi.

Para peneliti menambahkan bersama kasus setelah dosis pertama dan kedua untuk mencapai tingkat total 77 kasus per juta pada kelompok usia laki-laki ini dipicu oleh vaksinasi.

Gejala yang dilaporkan terjadi pada miokarditis diantaranya adalah nyeri dada, sesak napas dan palpitasi.

Gejalanya berkisar dari yang sangat ringan sehingga tidak diketahui hingga parah.

Dalam kondisi parah miokarditis dapat melibatkan kerusakan jantung permanen atau kematian.

Namun, bentuk ekstrim jarang terjadi dan tidak ada kematian yang dilaporkan setelah vaksinasi di AS.

Hingga kini masih belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan miokarditis bisa terjadi pada penerima vaksin.

Ada dugaan bahwa itu terjadi ketika sistem kekebalan menyerang jantung, tetapi ini belum terbukti.

Juga tidak diketahui mengapa hal itu paling sering terjadi pada pria yang lebih muda.

Kasus ringan biasanya diobati dengan obat antiinflamasi yang dijual bebas seperti ibuprofen dan kebanyakan orang sembuh dalam beberapa bulan.

Pemicu lain dari kondisi ini termasuk flu dan vaksin flu, beberapa obat-obatan dan beberapa obat-obatan terlarang.

Risiko kecil miokarditis setelah vaksin juga menjadi landasan mengapa Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi Inggris (JCVI) belum merekomendasikan vaksin ini.

Tetapi sejumlah negara seperti Irlandia dan AS masih mengizinkan remaja untuk divaksinasi.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved