Penampakan Trisula Peninggalan Majapahit Berlapis Emas dan 51 Koleksi Perwira TNI di Lubuklinggau
Koleksi benda-benda pusaka ini, terpajang di ruang kerjanya yang disulap menjadi galeri khusus menyimpan benda-benda pusaka.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Berikut ini Penampakan Trisula Peninggalan Majapahit Berlapis Emas dan 51 Koleksi Perwira TNI di Lubuklinggau, yang merupakan Dandim 0406 Lubuklinggau Sumatera Selatan.
Total, selain Trisula Peninggalan Majapahit itu, ada 51 benda pusaka yang dikoleksi oleh Dandim 0406 Lubuklinggau, Letkol Inf Erwisnyah Taufan.
Perwira menengah TNI AD berpangkat Letnan Kolonel ini mengatakan, dari 51 benda pusaka tersebut, sebagian memiliki sertifikasi dan juga surat dari sebuah paguyuban.
Adapun, Koleksi benda-benda pusaha ini, terpajang di ruang kerjanya yang disulap menjadi galeri khusus menyimpan Benda - Benda Pusaka.
Tentunya, Benda Pusaka yang di koleksi dari Dandim 0406 Lubuklinggau ini, tak sembarangan, karena tercatat merupakan peninggalan era Kerajaan Majapahit, juga simbil dari kebudayaan dari berbagai kerajaan di tanah Jawa dan Sumatera.
Salah satu 51 pusaka yang paling menjadi perhatian dari Cucu Dandim pertama di Kabupaten Musi Rawas (Mura) ini adalah, trisula, peninggalan zaman kerajaan Majapahit.
Seperti diketahui, Trisula Peninggalan Majapahit ini memang cukup unik, karena sebenarnya berbentuk tombak bermata tiga.
"Pengakuannya, ini merupakan era Majapahit, istimewanya warangkanya dari kayu jati, dihiasi pakai perak yang di ukir dihiasi batu sapir, di tiga sisinya dihiasi mas putih 24 karat dan mas murni seberat 24 gram," ujarnya seperti dilansir dari Tribunsumsel.com, Jumat (27/8/2021).
Selain trisula, Letkol Inf Erwisnyah Taufan, ada pula pusaka peninggalan tiga zaman, pertama zaman Majapahit, yakni Pataka Dwija Nareswara atau dikenal dengan cikal-bakal terbentuknya bendera merah putih.
Klik, like dan koment serta subscribe Sripoku.TV:
Adapun benda koleksi mulai dari keris, siwar, parang, pedang, tombak, pataka, Al Quran mini atau istambul Turki buatan tahun 1931, dan gelang dari gading gajah.
Sebagai putra Sumsel ia juga mengoleksi pusaka Sriwijaya pada era kesultanan Palembang pada era Susuhunan Abdurrahman pada tahun 1600-1700 atau sudah 300 tahunan lebih.
Lalu, ada mandau Bedung atau senjata tradisional Masyarakat Musi Banyu Asin (Muba), ia mendapatkan pusaka tersebut pemberian dari keluarga istrinya.
Dengan penuh semangat Letkol Inf Erwisnyah Taufan menjelaskan.
Ia mengaku mulai tertarik mengoleksi benda pusaka sejak tahun 1996 yang berawal dari hobi koleksi mulai dari perangko, uang kuno hingga akhirnya karena ia merupakan salah satu keturunan pangeran di wilayah Kikim Lahat banyak diwariskan benda pusaka.