Percha Leanpuri Meninggal Dunia
Makam Percha Leanpuri Masih Ramai Dikunjungi Peziarah, Termasuk Herman Deru dan Istri
Di sekitar pemakaman Hj Percha dijaga ketat oleh Satpol-PP yang mengamankan situasi dan membantu para peziarah.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Para keluarga terlihat masih berdatangan untuk melakukan ziarah ke makam putri sulung Gubernur Sumsel Hj Percha Leanpuri di pemakaman keluarga TPU Gandus, Sabtu (21/8/2021).
Pantauan di lokasi para peziarah ini datang sejak pukul 11:00 WIB.
Bahkan terlihat Gubernur Sumsel Herman Deru bersama istri Hj Febrita Lustia, menantu, anak-cucu, serta anggota keluarga yang lain.
Di sekitar pemakaman Hj Percha dijaga ketat oleh Satpol-PP yang mengamankan situasi dan membantu para peziarah.
Semuanya tampak mendoakan kepergian Hj Percha yang dikenal baik dan santun oleh banyak orang.
Terlihat juga belasan mobil terparkir di sekitar pemakaman milik semua anggota keluarga.
Tak Kuasa Tahan Tangis
Gubernur Sumsel, Herman Deru tak kuasa menahan tangisnya saat mengantarkan sang putri sulung ke peristirahatan terakhir di pemakaman keluarga TP Gandus Palembang, Jumat (20/8/2021).
Seusai jasad Percha dimakamkan ke dalam liang lahat, Deru tampak berusaha tegar melewati kerumunan ratusan pelayat yang ikut mengantarkan jenazah anggota DPR RI tersebut.
Mengenakan pakaian lengan panjang memakakai kopiah hitam dengan sorban diselempangkan di leher, Deru menyapa setiap pelayat dengan mengucap terima kasih dengan menggunakan bahasa isyarat mengepalkan tangan.
Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya saat menuju mobil yang telah menunggunya.
Sama halnya dengan Deru, mata Febrita Lustia tampak sembab dan langkahnya tampak gontai menapaki jalan melewati kerumunan pelayat.
Gubernur Sumsel Herman Deru dalam sambutan di prosesi pemakaman itu mengatakan telah menyelesaikan kewajiban terhadap jenazah putri pertamanya itu.
"Baru saja kita selesai menunaikan tugas terakhir kita, kewajiban kita, terhadap jenazah almarhumah ananda Percha Leanpuri," ujarnya.
Dia menyebutkan, Percha merupakan sosok anak yang sempurna dan tak kurang suatu apa pun.
"Selama 35 tahun 55 hari Allah titipkan dia pada kami. Tanpa cacat, sempurna di mata kami. Tidak ada penyesalan di kami percha dipanggil, tapi jujur kami merasakan terlalu cepat," ujar dia.
Menurutnya, Percha merupakan anak yang begitu patuh pada agama dan orang tua serta melayani semua orang.
"Kami berkeyakinan bukan kami saja yang kehilangan tapi banyak orang di luar. Tapi kami ikhlas, Allah akan menempatkannya di tempat terbaik," katanya lagi.
Herman pun menyampaikan permintaan maaf untuk putrinya yang meninggal pada Kamis (19/8/2021) pukul 17.35 WIB.
"Sebagai orang tua, pada sahabat sahabat Titi, sahabat Percha, teman sepergaulan, baik yang lebih muda maupun lebih tua, maafkan percha, jika dalam kesehariaannya pernah membuat noda dalam hubungan. Apalagi, cacat dalam material. Yakinlah kami akan tanggung jawab, sampaikan kepada kami jika ada sesuatu yang belum dikklaskan baik moril maupun material," terangnya.
Sebagai ayah, dia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seleuruh yang terlibat dalam perawatan Percha termasuk tim medis, sejak 3 agustus lalu.
Mulai dari tim RSMH, RSUD Siti Fatimah, RS Harapan Kita, dan semua unsur termasuk yang telah mengantarkan Percha hari ini di haribaan terakhirnya, kami ucapkan terima kasih.
"Hanya Allah yang dapat membalasnya. Doakan Percha dia meninggalkan suami dan tiga anak, mudah mudahan anak anaknya dapat mengganti sifat baik ibunya," ujarnya.
Dia menegaskan, jika beban material yang belum selesai dengan Percha dipersilakan datang kepada pihak keluarga.
"Terakhir, kami masih tetap mau mendoakan. Doakan Percha agar dia dapat jalan yang lurus di surga terbaik. Suami dan anaknya serta kami yang ditinggalkannya jadi orang orang yang ikhlas tabah," kat Deru.
Mulai malam ini dan seterusnya akan dilakukan doa bersama untuk Percha secara langsung di Griya Agung dan melalui virtual. (Odi Aria Saputra/Rachmad Kurniawan)