Berita OKI
Pemkab OKI Kini Ada Wacana Tambah Tapping Box dalam Waktu Dekat, Pedagang Akui belum Sanggup
Pemasangan tapping box di OKI yang bekerja sama dengan Bank Sumsel Babel akan dilakukan beberapa bulan ke depan.
Penulis: Nando
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Pemkab OKI berencana untuk menambah 30 unit tapping box guna mencegah terjadinya kebocoran penerimaan pendapatan asli daerah (PAD).
Disampaikan Kepala Badan Pengelolaan Pajak Daerah OKI, Suhaimi, bahwa pemasangan tapping box di OKI yang bekerja sama dengan Bank Sumsel Babel akan dilakukan beberapa bulan ke depan.
"Sebelumnya kita sudah memasang di delapan rumah makan dan empat hotel yang ada di Kayuagung.
Rencananya ada penambahan dan alat nantinya akan dipasang di rumah makan, restoran serta tempat hiburan," jelasnya, Kamis (19/8/2021) sore.
Dijelaskannya, namun terdapat beberapa pemilik usaha yang masih keberatan jika akan dilakukan pemasangan tapping box.
"Mereka masih ada yang keberatan, dengan alasan saat ini situasi sedang sepi," terangnya.
Seperti yang dikatakan, Zainal, pemilik rumah makan di Kayuagung, ia sudah mengetahui adanya rencana pemasangan alat tersebut untuk penagihan pajak tapi masih menolak karena belum siap.
• Cerita Serda Sutrasno, Tanam Nanas di Kabupaten OKI Demi Cegah Karhutla: Dapat Ide Usai Kebakaran
"Kalau saya masih menunda dulu karena usaha sedang sepi," tutur Zainal.
Dirinya menyatakan, sudah pernah ikut sosialiasi soal pemasangan tapping box. Tetapi belum sanggup jika dipasang tahun 2021 ini.
"Ya bingung aja, mau menaikkan harga nasi bungkus yang sekarang dijual takut banyak pembeli komplain," beber dia.
"Sekarang saja harga nasi bungkus Rp 10.000 sudah sangat murah, jika harganya tetap dan takarannya dikurangi berbahaya bagi usahanya begitupun jika harganya dinaikkan.
Apalagi di saat pandemi Covid-19 ini penjualan turun drastis," imbuhnya.
Menurut BPPD OKI, dari evaluasi tapping box sebelumnya yang sudah dipasang masih ada kecurangan yang dilakukan pemilik usaha.
Mereka mematikan alat sehingga saat dilakukan penagihan pajaknya tiap bulan tidak sesuai dengan hasil penjualan.