Berita OKI

Cerita Serda Sutrasno, Tanam Nanas di Kabupaten OKI Demi Cegah Karhutla: Dapat Ide Usai Kebakaran

Berkat sentuhan tangan Serda Sutrasno Babinsa Koramil 402-02/Pedamaran, selaku pendamping petani nanas membuat terobosan pemanfaatan lahan gambut menj

Editor: RM. Resha A.U
TRIBUNSUMSEL.COM/NANDO
Serda Sutrasno Babinsa Koramil 402-02/Pedamaran, saat melayani pembeli nanas di kebun milik warga Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan dengan luas wilayah 19.000 kilometer persegi, atau 1,9 juta hektar, memiliki potensi lahan gambut seluas 638 ribu hektar.

Mayoritas lahan gambut banyak dimanfaatkan bagi para perusahaan di bidang pertanian yakni menjadikan lahan gambut tersebut sebagai lahan perkebunan kelapa sawit.

Namun upaya menjadikanya lahan produksi terkendala oleh kadar keasaman (pH) tinggi, unsur hara dan kejenuhan basa (KB) yang rendah.

Akibatnya produksi tanaman pertanian atau perkebunan menjadi sangat rendah.

Berkat sentuhan tangan Serda Sutrasno Babinsa Koramil 402-02/Pedamaran, selaku pendamping petani nanas membuat terobosan pemanfaatan lahan gambut menjadi lahan pertanian yang produktif.

Dirinya sukses menganggulangi karhutbunlah melalui program tumpangsari (kebun kelapa sawit berdampingan dengan tanaman nanas), sekaligus jadi tambahan pemasukan bagi para petani.

Ketika dikonfirmasi, Sabtu (14/8/2021). Sutrasno menyatakan ide penanaman nanas tersebut tercetus pasca kebakaran hebat yang terjadi di lahan gambut sepucuk Desa Cinta Jaya, kecamatan Pedamaran Timur pada tahun 2014 silam.

"Setelah kejadian kebakaran, saya mengajak warga sekitar untuk membuka lahan dengan cara manual (tidak memakai alat berat-red) agar mengurangi pengangguran di sana. Setiap harinya ada 12 orang yang bekerja," jelasnya.

Baca juga: Perempuan 17 Tahun Pakai Singlet Tergeletak di Depan Masjid Wilayah OKI, Diduga Warga OKU Timur

Demi mencoba keberuntungan, terlebih dahulu kelompok tani Mekar Sari yang dibina langsung oleh personil Kodim 0402 OKI tersebut melakukan penanaman di lahan tumpang sari dengan luas 8 hektar.

"Awal mulanya kita membentuk kelompok tani mekar sari yang berasal dari warga Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran. Modal penanaman pertama didapatkan dari bantuan dari Badan Restorasi Gambut (BRG) provinsi setiap hektarnya 23 ribu bibit," terangnya.

Setelah panen dan hasil yang didapatkan lumayan, barulah tahun berikutnya para anggota petani semakin berminat sehingga pembagian bibit nanas pun dilakukan.

"Waktu itu baru sedikit yang tertarik karena banyak yang takut gagal, akan tetapi pasca panen perdana dengan hasil melimpah banyak yang langsung ikut menanam," tuturnya.

Pemilihan tanaman nanas bukan tanpa alasan, karena mampu menjaga kelembapan lahan gambut sehingga sekalipun musim kemarau tidak akan mudah terbakar.

"Tanaman nanas ini banyak menyimpan air dan mampu menghalangi sinar matahari langsung terkena permukaan tanah sehingga lahan gambut akan tetap lembab,"

"Terbukti sejak tahun 2014 sampai bulan Agustus 2021 ini, tidak pernah lagi terjadi kebakaran di lokasi yang telah ditanami nanas, meskipun cuaca panas terik sekalipun," tegas pria murah senyum tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved