Berita Palembang

Gendhis, Balita 4 Tahun di Palembang Tertidur Selama 60 Jam, Idap Aneurisma Otak

Kami sempat menggelitiki, mencubitnya masih ada reflek balasan, tapi kondisinya tetap tidur, kemudian kami bawa ke RS dan baru

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Rahmaliyah
Sekretaris Daerah Kota Palembang, Drs Ratu Dewa Msi, menyerahkan bantuan kepada keluarga Gendhis Woro yang saat ini mengalami sakit Aneurisma Otak, Jumat (13/8/2021) 

Laporan Wartawan Sripoku. Com, Rahmaliyah

SRIPOKU. COM, PALEMBANG - Woro Gendhis Alfatthiyah anak berusia empat tahun di Jalan Langgar No 609 Sukamaju, Kecamatan Sako, Palembang, tertidur selama 60 jam. 

Ternyata, gadis cilik ini didiagnosa mengidap penyakit Langkah yakni Aneurisma otak, yakni pembesaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah. 

Penonjolan ini akan terlihat seperti buah berry yang menggantung.

Aneurisma otak yang membesar dan pecah bisa menyebabkan perdarahan dan kerusakan otak.

Orangtua Gendhis, Rachmad Waide menceritakan awal mula sang anak pada 21 Maret lalu ingin tidur siang.

Padahal, sehari-hari jarang sekali tidur siang karena Gendhis termasuk anak yang aktif dan ceria. 

Akan tetapi, Gendhis tak kunjung bangun saat dibangunkan sangat bunda pada hari yang sama. Hampir 60 Jam Gendhis tertidur.

"Kami sempat menggelitiki, mencubitnya masih ada reflek balasan, tapi kondisinya tetap tidur, kemudian kami bawa ke RS dan baru terbangun saat usai dioperasi di 24 Maret, " Jelasnya, Jumat (13/8/2021) 

Setelah operasi, sensor motorik dan pemahaman kosakata yang dimiliki Gendhis sempat hilang.

Setelah berulang kali dilakukan terapi barulah ada sedikit kemajuan.

"Sekarang 80 persen sudah berangsur pulih ingatannya, motorik 70 persen. Karena pandemi, dokter menyarankan untuk terapi di rumah dan rawat jalan. 

Dikatakan Waide, Saat ini sudah dilakukan tindakan operasi sebanyak 3x operasi
dan sedang menunggu operasi keempat untuk pemasangan tempurung kepala. 

"Masih harus melakukan satu kali operasi, sebab tempurung kepalanya disimpan didalam perut. Karenanya, selama belum tempurung itu dipasang Gendhis tidak bisa bermain terlalu aktif dikhawatirkan jatuh, " Katanya. 

Waide yang juga salah satu staf di lingkungan Pemkot Palembang ini berharap besar agar sang anak kembali pulih dan ceria. 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved