Heriyanti Anak Akidi Tio Sakit

Heriyanti Akidi Tio Dimata Tetangga; Cik Yanti Orang Baik Suka Membantu, Masih Percaya Uangnya Ada

Tidak semua orang mencibir anak sulung Akidi Tio, Heryanti,pemberi janji sumbangan Rp 2 triliun. Mengenal Heryanti orang baik, dan percaya uangnya ada

Editor: Azwir Ahmad
Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini
Heriyanti anak Akidi Tio ketika tiba di Mapolda Sumsel, Senin (2/8/2021). Kini dikabarkan sakit 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Banyak cibiran tertuju kepada Heryanti, anak bungsu Akidi Tio, karena janji sumbangan Rp 2 triliun untuk warga Sumsel yang tak kunjung terealisasi.

Namun tidak demikian dengan sebagian warga di lingkungan tempat tinggalnya. Mereka tidak ikut-ikutan menilai miring pribadi Heriyanti yang tinggal di Jl Tugu Mulyo Kecamatan IT I Palembang tersebut.

Bahkan diantara warga mengaku masih tetap yakin jika dana bantuan Rp 2 triliun itu ada, tapi masalah proses transfer saja yang sedikit rumit.

Seorang tetangga yang sudah lama kenal Heriyanti mengatakan, bahwa selama Cik Yanti sapaan akrab Heriyanti merupakan sosok yang baik karena sering membantu, termasuk terhadap dirinya.

"Cik Heryanty langganan Pempek. Dulu sering beli dan banyak bantu promosi," kata pria yang tidak mau disebutkan namanya, Selasa (3/8/2021).

Dia mengaku mengenal anak Akidi Tio, hanya Heriyanti saja, sedangkan sosok Akidi Tio ia tidak mengenalnya, sebab almarhum Akidi meninggal pada 2009 lalu, sedangkan ia mulai tinggal di daerah itu mulai tahun 2012 silam.

"Kalau yang saya tahu. Cik Yanti ini sering bantu orang. Kami termasuk yang dibantu. Pempek kami dipromosikan di kalangan teman- temannya. Mulai dari tokoh- tokoh besar, artis dan sebagainya," jelas si tetangga ini seraya mengaku tak ingin ikut berpolemik.

Hal senada diungkapkan tetangga lainnya, beranggapan kemungkinan uang itu memang ada, namun untuk mengambilnya tidak bisa dilakukan Heriyanti sendiri, sehingga perlu bantuan orang lain. Dimana keluarganya kenal dengan Irjen Pol Eko (Kapolda Sumsel,Red).

"Kalau saya analisis, sebenarnya uang itu memang ada. Tapi tidak bisa keluar segera karena jumlahnya besar dan perlu proses yuridis," ucapnya.

Selain itu, dengan yang mau diberi bantuan melalui orang penting di provinsi Sumsel, hal itu tidak mungkin dilakukan untuk prank.

"Bisa saja duit itu lebih dari Rp 2 triliun yang disimpan di Singapura, bisa karena duit hasil judi atau sebagainya. Sehingga diperlukan orang yang bisa mengurusnya," jelas bapak 2 anak ini berharap masalah ini segera clear.
Pada bagian lain, warga di sekitar rumah anak bungsu mendiang Akidi Tio, Heriyanti mempertanyakan perihal sumbangan Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 yang belum ditransfer dari tanggal yang dijanjikan yakni Senin (2/8/2021)lalu.

Ketua RT 27 tempat tinggal keluarga Heriyanti, Fauzi Sayid mengatakan Heriyanti anak Akidi Tio jarang bergaul.

Disebutkan juga suami Heriyanti bekerja sebagai sopir taksi online setelah usaha mereka bangkrut.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Husni Thamrin mengungkapkan apabila bantuan itu tidak benar, jelas akan berdampak bagi masyarakat Sumsel terlebih ke Kapolda Sumsel dan pejabat Sumsel lainnya yang dirugikan.

"Yang jelas, pribadi Kapolda sangat dirugikan dan pejabat Sumsel yang hadir dalam seremoni kemarin. Termasuk Gubernur Sumsel dan secara tak langsung masyarakat Sumsel juga dirugikan, karena berpotensi mengurangi rasa kepercayaan masyarakat terhadap sesamanya. Dan ini berarti menggerus modal sosial masyarakat Sumsel," katanya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved