Heriyanti Anak Akidi Tio Tersangka
Akhirnya Heriyanti Anak & Suami Keluar dari Jatanras Polda, Bungkam Soal 2 Triliun untuk Sumsel
Heriyanti mendatangi Polda Sumsel pada siang hari, berbarengan dengan Profesor Hardi yang merupakan dokter keluarga Akidi Tio.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Heriyanti akhirnya keluar dari Polda Sumsel pada Senin (2/8/2021) pukul 22.00. Anak bungsu Akidi Tio terlihat keluar bersama suami dan anaknya.
Heriyanti mendatangi Polda Sumsel pada siang hari, berbarengan dengan Profesor Hardi yang merupakan dokter keluarga Akidi Tio.
Sang dokter sudah terlebih dahulu meninggalkan Polda Sumsel.
Mendiang Akidi Tio jadi pembicaraan karena memberikan dana Rp 2 triliun untuk Sumsel yang sudah dilakukan secara simbolis pada pekan silam.
Namun, hingga kini, belum ada kepastian tentang pencairan dana.
Dari pantauan sekira pukul 22.00 wib, Heriyanti, Rudi Sutadi, dan anak laki-lakinya keluar dengan pengawalan petugas Ditres Krimum Polda Sumsel.
Ketiganya nampak bergegas dan menutupi wajahnya saat melewati para awak media.
• Dir Intelkam & Kabid Humas Beri Penjelasan Beda Soal 2 Triliun, Mana yang Benar? Ini Kata Pengamat
Heriyanti, bersama suami dan anaknya tak sedikitpun memberikan komentarnya.
Hingga saat ini belum ada statmen pasti dari pihak Polda Sumsel terkait status dari Heriyanti apakah ditetapkan sebagai tersangka atau tidak.
Pihak Polda juga belum memberikan statmennya terkait kejelasan dana 2 triliun rupiah yang dikatakan disumbangkan untuk penanganan Covid-19 di Sumsel.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kasubdit Unit III Jatanras Polda Sumsel, CS Panjaitan yang berada di lokasi saat Heriyanti dan keluarganya dijemput enggan memberikan statmennya.
"Bukan wewenang saya memberikan komentar terkait hal itu," jawabnya singkat.
Seperti diketahui, Direktur Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro menyebut pihaknya sudah menetapkan anak bungsu Akidi Tio itu sebagai tersangka pada Senin (2/8/2021).
Hal ini dilakukan setelah dana Rp 2 triliun untuk Sumsel dari mendiang Akidi Tio dianggap hanya prank sehingga Heriyanti dianggap sudah membaut kegaduhan publik.
Hal ini disampaikan Kombes Pol Ratno saat datang ke Pemprov Sumsel.
Namun, beberapa saat kemudian, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, membantah penjelasan Kombes Pol Ratno.
Supriadi mengatakan, Heriyantidatang ke Polda Sumsel atas undangan untuk memastikan kepastian dana 2 triliun tersebut.
"Dana itu ada, bukan prank," kata Supriadi.
Sementara itu, Profesor Hardi terlihat keluar gedung Ditkrimum Polda Sumsel sekira pukul 20.15 wib.
Ia pulang dijemput oleh mobil hitam. Hardi meninggal Polda Sumsel, tanpa memberikan statmen apapun.
Ditanya oleh awak media, Hardi tak bergeming dan bergegas masuk ke mobil yang telah siap menjemputnya.
Dari keterangan petugas, hingga saat ini Heriyanti masih diperiksa oleh pihak Ditkrimum Polda Sumsel.
• Begini Status Heriyanti, Masih Bertahan di Polda Sumsel, Kabid Humas Bantah Keterangan Dir Intelkam
Untuk diketahui, Profesor Hardi tiba di Polda Sumsel sekita pukul 13.00 wib, hampir berbarangan dengan Heriyanti yang sebelumnya dijemput oleh pihak Polda Sumsel.
Hardi dimintai keterangannya mengenai dana bantuan penanganan masalah Covid-19 di Provinsi Sumsel, oleh keluarga almarhum Akidi Tio, pengusaha kaya dari Aceh.
Namun hingga kini, belum ada kejelasan terkait dana 2 triliun rupiah tersebut.