Virus Corona

Testing dan Tracing Secara Masif akan Dilakukan dalam Waktu Dekat Guna Antisipasi Penularan Covid-19

TNI dan Polri didukung oleh Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19 di BNPB akan memimpin pelaksanaan testing dan tracing ini.

Editor: Sudarwan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kesibukan petugas pemakaman mengurus pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bambu Apus, Jakarta, Sabtu (30/1/2021). Untuk menekan angka kematian akibat Covid-19, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan masukan kepada pemerintah yaitu seperti menjalankan strategi seperti memperbanyak 3T testing, tracing, dan treatment serta menyediakan fasilitas bagi yang sakit mulai dari rumah sakit, puskesmas, hingga klinik. 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Pemerintah akan melakukan peningkatan testing dan tracing covid-19 sebagai salah satu langkah antisipasi penularan covid-19 atau virus corona.

Testing dan tracing itu dilaksanakan di wilayah yang selama ini kurang berjalan dengan baik.

Hal itu disampaikan Juru bicara Kemenko Maritim dan Investasi, Jodi Mahardi, saat Siaran Pers PPKM yang ditayangkan dalam kanal YouTube Lawan Covid-19 ID, Rabu (21/7/2021).

"Baik TNI dan Polri didukung oleh Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19 di BNPB akan memimpin pelaksanaan testing dan tracing ini. Gerakan kerelawanan akan terlibat dalam kegiatan ini," kata Jodi.

Jodi juga memastikan, pemerintah telah mengidentifikasi setidaknya belasan ribu relawan yang bergabung dengan bidang perubahan perilaku ini.

Tentunya, masih ada ribuan lainnya yang bergabung dengan organisasi relawan lainnya.

"Sistem testing dan tracing yang masif akan siap dalam waktu dekat," jelasnya.

Apabila ditemukan kasus positif dari testing dan tracing di lapangan mereka akan dibawa ke pusat-pusat isolasi yang sudah dibuat oleh pemerintah.

"Dimana mereka akan mendapat penanganan dan diberikan obat-obatan gratis yang dijamin oleh pemerintah. Dan apabila yang terkena adalah kepala keluarga maka keluarga tersebut akan diberikan bantuan sosial oleh pemerintah guna meringankan beban mereka," jelasnya.

Pelanggaran Prokes di Hari Raya Idul Adha

Jodi menyayangkan beberapa daerah yang masih melakukan pelanggaran protokol kesehatan pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 H, Selasa (20/7/2021).

"Pada perayaan hari raya Idul Adha 1442 Hijriah kemarin, pemerintah menemukan beberapa daerah yang masih melakukan pelanggaran protokol kesehatan yang telah dianjurkan," kata Jodi.

Jodi menyebut, masih ada beberapa kelompok masyarakat yang tidak menghiraukan surat edaran Menteri Agama tentang penerapan protokol kesehatan.

Tentunya, terkait penyelenggaraan salat Idul Adha dan pelaksanaan qurban tahun 1442 Hijriah dan juga himbauan dari Majelis Ulama Indonesia serta organisasi keagamaan lainnya.

"Keterpaduan kita menjalankan PPKM Darurat ini sangat penting tidak bisa salah satu ketat dan yang lain kendor," jelas Jodi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved