PPKM Darurat
"BAYAR Rp100 Ribu Ngak Perlu Rapid Tes," Oknum PNS Terekam Kamera, Pungli di Pos PPKM Darurat
Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan aksi oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pelabuhan Bakauheni
SRIPOKU.COM, LAMPUNG- Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan aksi oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan melakukan pungutan liar.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, tampak oknum PNS meminta uang Rp 100 ribu ke warga yang tidak memiliki surat keterangan rapid tes antigen, sebagai syarat lolos penyekatan PPKM Darurat.
Video ini tampak diunggah oleh akun Instagram @kamerapengawas, Kamis (15/7/2021) lalu.
Perekam video kemudian bertanya kepada pria pelaku pungli.
"Om berapa harganya?" kata perekam.
“Bayar Rp100 ribu, jadi nggak perlu rapid antigen lagi,” jawab sang pria.
Lalu perekam itu kembali bertanya untuk memastikan praktik pungli tersebut.
“Jadi kalau sudah bayar Rp100 ribu, nggak perlu rapid test lagi ya? Buat uang rokok ini ya?” tanya perekam kembali.
"Biasalah," jawab pria itu.
Hingga Minggu (18/7/2021), video ini sudah ditonton lebih dari 19 ribu kali dan menuai komentar beragam dari warganet.
Pelaku Diciduk Polisi
Polres Lampung Selatan menghadirkan dua pelaku pungli yang diduga terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Jumat (16/7/2021). Salah satu pelaku adalah oknum personel BPBD Lampung Selatan.
Dikutip dari TribunLampung.com, diketahui pelaku pungli merupakan anggota BPBD Lampung Selatan. Kini keduanya sudah berhasil diciduk polisi setelah videonya viral.
"Tim kami langsung bergerak cepat menyelidiki oknum di balik video viral yang meminta sejumlah uang kepada penumpang yang tidak memiliki surat rapid test antigen yang diduga dilakukan di Pelabuhan Bakauheni," kata Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edwin, Jumat (16/7/2021).
Edwin menjelaskan, selain pelaku, Polres Lampung Selatan juga mengamankan barang bukti.
"Kedua pelaku berinisial A dan B yang merupakan oknum PNS dari kantor BPBD Kabupaten Lampung Selatan dan pengurus penyeberangan di wilayah Pelabuhan Bakauheni," sebut Edwin.