7 Kelompok KKB Papua yang Diduga Menguasai Medan Perbukitan dan Pengunungan di Kawasan Papua

Adapun wilayah yang mereka kuasa terdiri dari Puncak Ilaga, puncak Jaya,  kemudian kawasan Lani Jaya, Nduga, Tembagapura, dan kawasan Mimika Papua

Editor: Hendra Kusuma
HO/SRIPOKU.COM/IST
Salah satu kelompok KKB Papua, mereka Bagai Hantu, Sergapan KKB Papua Kerap Mematikan Inilah Teror 3 Tahun, Tewaskan 3 Perwira, baru-baru ini mereka menyerang dan menembak satu perwira, tetapi diredam dan pelaku ditangkap petugas Satgas Nemangkawi. 

6. Kelompok Tembagapura

Selanjutnya, ada KKB Papua yang Dipimpin oleh Ayub Waker dan Sabinus Waker. Berada di wilayah Kabaputen Mimika dan Kelompok Intan Jaya, wilayah Kabupaten Intan Jaya.

7. Kelompok Kali Kopi

Lalu, KKB Papua yang Dipimpin Joni Botak. Berada di Kabupaten Mimika, kompok ini juga aktif sepanjangan tahun 2019 silam hingga kini. Kelompok ini berada di Mimika dan kerap melakukan serangan baik kepada warga maupun aparat TNI Polri.

===

KKB Lebih Kuasai Medan Tempur

Dilansir dari BBC, bahwa KKB Papua lebih menguasai medan tempur, teruama di Ilaga Puncak Papua.

Hal ini diungakpkan oleh Akademisi dan Peneliti Marapi Advisory & Consulting Bidang Keamanan dan Pertahanan Beni Sukadis, bahwa mengapa Ilaga dipilih oleh TPNPB-OPM karena medan tersebut mereka kuasai.

Mereka lebih tahu setiap seluk beluk dari kawasan tersebut."Saya pikir kalau lihat situasi itu kan daerahnya di puncak ya di pegunungan. Mungkin mereka lebih nyaman dan menguasai," kata Beni seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (27/5) lalu.

Artinya secara secara de facto mereka menguasai, lebih tahu dan bisa memanfaatkan celah untuk melakukan serangan, jika terjadi pertempuran.

==

Data 5 Tahun Terakhir Serangan KKB

Pemerintah menyatakan sejak 2010 hingga April 2021 terdapat 299 kasus kekerasan yang terjadi di Papua yang mayoritas dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodawardhani mengatakan data kekerasan itu diperoleh dari Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dirinya menerangkan akibat kekerasan tersebut, 395 orang meninggal dunia dan 1.579 orang terluka akibat tembakan, terkena panah atau senjata tajam.

Selama Tahun 2017 hingga 2021, atau lima tahun berlakangan, serangan KKB Papua terus meningkat.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved