Antrean Truk di Pelabuhan Tanjung Api-api Sudah 3 Hari, Pengangkut Sayur Cemas Merugi: Mulai Layu

Truk-truk yang ada di Pelabuhan Penyeberangan TAA Banyuasin ini, bahkan sudah ada yang mengantre  hingga tiga hari.

Editor: Refly Permana
sripoku.com/syahrul hidayat
Sejumlah sopir truk pengangkut barang bersama kernet duduk di aspal samping kendaraannya menunggu giliran masuk ke Dermaga Pelabuhan Tanjung Api Api, Sabtu (17/7/2021). Mereka terpaksa menunggu giliran naik kapal disebabkan jumlah armada yang melayani penyeberanga tujuh KMP. Petugas menjamin semua truk diseberangkan. 

Penulis: Ardi

SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Sejumlah sopir truk pengangkut sayuran yang menunggu antrean di Pelabuhan Penyeberangan TAA Banyuasin, mulai cemas dengan barang angkutan mereka. 

Hal ini karena belum ada kepastian kapan mereka bisa menyeberang. Setidaknya, sudah dua hari berada di jalan menuju gerbang masuk Pelabuhan Penyeberangan TAA Banyuasin.

Tetapi, mereka belum juga mendapat giliran untuk menyeberangan.

Hendra, sopir truk angkutan sayur dari Bengkulu, mengatakan ia sudah ikut antre selama dua hari. Namun, belum juga bisa menyeberangan, karena masih menunggu giliran. 

"Sudah dua hari menunggu. Saya lihat, sayuran yang saya bawa sudah mulai layu. Takutnya, bila makin lama menunggu akan banyak sayuran yang busuk," ujarnya ketika ditemui, Sabtu (17/7/2021).

Ada Perbaikan Jalan Bypass AAL, Hindari Kemacetan Pengendara Diimbau Cari Jalur Alternatif

Belum adanya kepastian, kapan bisa menyeberangan berdasarkan pihak dari pelabuhan penyeberangan.

Namun, ia hanya mendapat informasi bila harus mengantre untuk bisa menyeberangan ke pulau Bangka.

Karena belum bisa menyeberang, sehingga ia hanya berada di seputaran truknya.

Selain berada di seputaran truknya, untuk mandi dan buang air ia harus menuju ke dalam kawasan pelabuhan.

"Mudah-mudahan bisa cepat menyebarang. Kalau makin lama menunggu, takutnya nanti sayuran yang saya bawa bisa busuk," katanya.

Tak jauh berbeda juga diungkapkan Fil, sopir truk angkutan sayur yang berasal dari Padang.

Ia menunggu setidaknya sudah tiga hari lamanya. Ia juga belum mendapat kepastian kapan bisa menyeberang.

"Belum tahu, sudah tiga hari mengantre. Tapi belum bisa menyeberang. Kata pihak pelabuhan, katanya harus mengantre," ungkapnya.

Tak jauh berbeda juga diungkapkan Muhammad alias Mamat. Ia bersama kernetnya sudah tiga hari menunggu untuk menyeberang.

Namun, ia tidak merasa waswas lantaran barang yang dibawanya merupakan material bangunan. Sehingga, tidak takut untuk busuk atau rusak.

"Kalau takut barang rusak tidak, tetapi belum ada kepastian kapan bisa menyeberangan. Selain menunggu, pengeluaran jadinya juga bertambah," ujar sopir asal Palembang ini.

Bikin Resah Sumber Kemacetan dan Merusak Jalan, Dewan Minta Pemerintah Tertibkan Angkutan Batubara

Namun, lanjut Mamat bila sebagian truk sudah ada yang diseberangkan. Truk yang dikendarai temannya sudah menyeberang, karena datang lebih dahulu ketimbang dirinya.

Akan tetapi, jumlah truk yang bisa menyeberang tidak begitu banyak diangkut. Sesuai antrean, truk baru bisa masuk ke dalam kawasan pelabuhan ataupun masuk ke kapal feri

Antrean truk pengangkut berbagai kebutuhan ini, berjejer di sepanjang jalan menuju ke Pelabuhan Penyeberangan TAA Banyuasin. 

Dari pantauan di lapangan, ratusan truk pengangkut ini memenuhi kanan kiri jalan yang akan menuju ke pelabuhan penyeberangan. Truk ini, terparkir menunggu giliran untuk bisa menyeberang ke pulau Bangka. 

Di sisi lain, para sopir melakukan kegiatan mereka masing-masing sambil menunggu giliran truk mereka masuk ke kawasan pelabuhan maupun naik ke kapal Feri. 

Para sopir, terlihat ada yang sibuk mengobrol dengan sesama sopir. Ada pula sopir yang tertidur di dalam kabin truknya.

Ada sopir yang sibuk memainkan ponselnya, bahkan ada sopir yang memilih untuk tidur di bawah truknya dengan membentang tikar. 

Truk-truk yang ada di Pelabuhan Penyeberangan TAA Banyuasin ini, bahkan sudah ada yang mengantre 
hingga tiga hari.

Mereka, tidak mengetahui secar pasti berapa lama lagi mereka bisa menyeberang ke pulau Bangka. 

Warga Prediksi akan Terjadi Macet Panjang Setiap Hari Selama Penutupan Jembatan Keramasan Palembang

Menumpuknya antrean truk yang akan menyeberang ke pulau Bangka ini, selain karena peningkatan truk yang akan menyeberangan ke pulau Bangka, juga karena adanya tiga kapal feri yang sedang mengalami perbaikan.

Sehingga, tujuh kapal feri yang beroperasi tidak bisa mengangkut jumlah truk yang datang ke pelabuhan penyeberangan ini.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved