Profil Selebriti
Masih Ingat Si Entong, Artis Cilik yang Top di era Tahun 2000-an, Kini Menjelma Jadi Anak Motor
Pemeran Entong dalam sinetron yang mulai tayang sejak mei 2005 ini diperankan oleh aktor muda Indonesia bernama Fachri Muhammad.
SRIPOKU.COM - Masyarkat 2000an tak asing dengan sinetron drama religi yang tayang di TPI, yaitu “Si Entong”.
Sinetron ini bercerita tentang kehidupan sehari-hari seorang remaja islami bernama Entong. .
Pemeran Entong dalam sinetron yang mulai tayang sejak mei 2005 ini diperankan oleh aktor muda Indonesia bernama Fachri Muhammad.
Fachri Muhammad merupakan lelaki kelahiran 18 Juli 1996 yang memulai debutnya dalam dunia hiburan sejak menjadi pemeran utama dalam sinetron “Si Entong”.
Karirnya di dunia hiburan tidak lepas dengan kemampuan aktingnya yang membuat dirinya semakin sering terlibat dalam film, FTV, bahkan iklan produk.
Hingga saat ini Fachri masih terus aktif dalam dunia akting, namun disamping itu semua ternyata Fachri juga memiliki ketertarikan dalam dunia moge (Motor gede) sejak tahun 2012.
Pada akun youtube bernama MOTOBRADS TV ia menceritakan bagaimana ia memulai hobinya tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa motor pertamanya ialah Honda CBR 150 dengan Injeksi Thailand.
Keputusannya membeli motor tersbut menggiringnya untuk mengikuti suatu komunitas motor bernama “Cerberus”.
Fachri bercerita banyak hal yang ia dapat dalam bergabung menjadi anggota komunitas motor seperti mengetahui teknik membawa motor yang benar, peralatan dan aksesoris motor, dan bertemu dengan beberapa komunitas motor lainnya.
Selama terjun dalam dunia motor, lelaki kelahiran Jakarta ini pernah mencoba beberapa jenis motor Honda CBR dengan CC yang berbeda-beda.
Pengalamannya ini membuat dirinya merekomendasikan untuk mengganti CC motor secara bertahap saat memutuskan untuk merubah kendaraan dari motor kecil ke moge.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti tekanan emosi yang berbeda ketika membawa moge dan motor kecil, kontrol terhadap gas yang tentu berbeda.
“Capek di 150 belum tentu sama dicepeknya di 1000 rasanya, karena di 1000 cepeknya pelan rasanya ohh segini doang nih cepek?” tuturnya.
Saat ini moge sudah menjadi kendaraan sehari-harinya. Tidak menutup kemungkinan orang-orang sekitarnya memberikan kritik terhadap keputusannya tersebut.