Berita Ogan Ilir

Keindahan Songket Limar 3 Negeri Motif Pulir dari Limbang Jaya, Bikin Istri Bupati Ogan Ilir Terpana

Macam-macam songket itu diantaranya songket Berlian, Limar Antik, Rakam Tulang, Tiga Negeri, Cantik Manis, Tretes Mender.

Editor: RM. Resha A.U
TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Ogan Ilir, Siti Khadijah Mikhailia Khairunisa Alamsjah, saat mengunjungi sentra tenun kain Elita Songket di Limbang Jaya II, Tanjung Batu, beberapa waktu lalu. 

"Tergantung ya. Semakin komplek motifnya, bahannya apa, maka waktu pengerjaannya juga bervariasi bisa satu bulan lebih," ujar Elita. 

Baca juga: Heboh Seorang Terduga Pencuri di Ogan Ilir Tewas Diduga Diamuk Massa, Polisi turun Tangan

Untuk satu lembar songket, dipatok dengan harga mulai Rp 900 ribu hingga Rp 4 juta.

Bahkan untuk kain songket yang menggunakan pewarna dari bahan alam, harganya bisa mencapai Rp 7,5 juta.

"Seperti contohnya ada Songket Berlian dengan motif Nago Besaung yang menggunakan pewarna alam, dibanderol segitu (Rp 7,5 juta)," jelas Elita.

Adapun songket hasil kreasi Elita ini dipasarkan ke wilayah Sumatera Selatan diantaranya Palembang, Prabumulih, Muaraenim dan Lahat.

Sementara di luar Sumatera Selatan, Elita Songket telah memperluas pangsa pasar hingga ke Bengkulu, Medan, Lampung, Jakarta, Yogyakarta, hingga Kalimantan.

Elita juga membagikan tips merawat kain songket yakni perlu dianginkan setelah dipakai.

Kain songket lalu digulung bersama kertas dan disimpan di lemari dalam posisi tegak.

"Kain songket ini perawatannya agar benangnya awet. Jika telaten, kain songket ini bisa untuk seumur hidup," ucap Elita.

Beberapa waktu lalu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Ogan Ilir, Siti Khadijah Mikhailia Khairunisa Alamsjah mengunjungi sentra kain tenun Elita Songket di Limbang Jaya ini.

Tikha, nama panggilannya, mengaku senang dapat bertemu langsung dengan para pengrajin lokal yang sangat giat mengembangkan kerajinan peninggalan para leluhur yang telah dijalankan secara turun-temurun sehingga saat ini semakin berkembang dan inovatif.

"Saya sangat bangga dan mengapresiasi karya-karya para pengrajin lokal. Semoga dengan adanya karya lokal yang berkualitas dapat memajukan dan semakin mengenalkan serta melestarikan kearifan lokal," tutur Tikha.

Pada kesempatan tersebut, selain memberi dukungan pada pengrajin lokal tradisional, Tikha juga membeli kain songket Limar Tiga Negeri dengan motif motif pulir.

"Adanya kerajinan lokal yang juga bagian dari UMKM ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan meningkatkan kunjungan wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Ogan Ilir tercinta," ucapnya. (Agung/TS)

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved