Sensasi Memancing di Hulu Sungai Batang Empu, Ala Komunitas KAMI-MLM Habis Akhir Pekan
Memancing ke lokasi yang masih perawan di hulu-hulu sungai memberikan kepuasan yang berbeda.KAMI-MLM memancing ke HUlu Sungai Batang Empu Muratara
Penulis: Ahmad Farozi | Editor: Azwir Ahmad
"Yang kami cari bukan sekedar ikan, tapi sensasinya. Mulai dari perjalanan menuju lokasi sampai aktifitas mencari ikan pakai pancing, bubu atau jaring, itu rasanya tak tergantikan," ungkap Taufik Gonda, kordinator KAMI-MLM, kepada Sripoku com.
Dapat Ikan Langsung Dimasak
SETELAH menempuh perjalanan sungai menggunakan perahu ketek sekitar 2 - 2,5 jam, maka tibalah dilokasi tujuan.
Setelah menurunkan perlangkapan selanjutnya memilih lokasi yang nyaman di pinggir sungai untuk tempat singgah. Bebatuan besar dibawah pohon rindang jadi salah satu tempat untuk meletakkan barang-barang bawaan.
Memandang suasana alam sekitar dan mendengar alunan suara air sungai yang mengalir dilokasi spot memancing ini jadi paduan simponi yang melenakan mata dan telinga.
Rasa penat dalam perjalanan hilang seketika. Perasaan menjadi segar dan menyatu dengan suasana alam sekitar.
Usai beristirahat personil pemancing petualang KAMI-MLM pun memulai aktifitasnya.
Ada yang memasang bubu, jaring dan juga ada yang memilih spot untuk lokasi mancing. Aktifitas memancing ini tak kalah sensasionalnya.
Dengan air sungai yang jernih maka ikan-ikan pun dapat terlihat dari daratan. Sisik-sisiknya yang sesekali berkilau terkena cahaya, seolah mutiara yang mengundang untuk dijamah.
Tak memakan waktu lama, ikan-ikan berhasil didapat. Ada yang masuk jaring, bubu atau kena pancing. Semua dikumpulkan dalam wadah yang sudah dipersiapkan.
"Kilap-kilap ikan didalam sungai kadang terlihat jelas dari darat. Karena ikannya memang banyak dan masih ada yang cukup besar," kata Faisal, salah seorang anggota KAMI-MLM.
Menjelang senja, ikan-ikan hasil tangkapan mulai dibersihkan. Sebagian pemancing ada yang mempersiapkan bumbu ala kadarnya dan menyalakan api, kemudian menanak nasi.
Ikan yang dipanggang mengeluarkan aroma yang membangkitkan selera. Ikan yang sudah dipanggang dimakan bersama.
"Rasanya tak ada duanya. Makan ikan hasil tangkapan sendiri dari sungai. Ikannya segar ditambah suasana alam sekitar. Kalau mau tau rasanya cobalah," kata Tolil, salah seorang pemancing petualang lainnya.
Aktifitas mencari ikan di hulu sungai, dilakukan para anggota KAMI-MLM sampai malam hari. Mereka menginap dilokasi dengan peralatan seadanya.
Dilokasi memancing selain ikan, ada juga yang mendapat udang sungai yang cukup besar. Semua hasil tangkapan kemudian dikumpulkan, untuk dibawa pulang keesokan harinya. Semua dibagi rata untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga masing-masing. (ahmad farozi)