Sensasi Memancing di Hulu Sungai Batang Empu, Ala Komunitas KAMI-MLM Habis Akhir Pekan
Memancing ke lokasi yang masih perawan di hulu-hulu sungai memberikan kepuasan yang berbeda.KAMI-MLM memancing ke HUlu Sungai Batang Empu Muratara
Penulis: Ahmad Farozi | Editor: Azwir Ahmad
Sebelumnya semua perlengkapan sudah dipersiapkan, yang utama tentunya terkait alat pencari ikan, seperti pancing, jaring dan bubu.
Kemudian alat-alat memasak sederhana dan bumbu-bumbu dapur seperti garam, cabai dan juga beras dibawa untuk persiapan memasak ikan hasil perolehan dilokasi.
Tak lupa pula, gula dan kopi juga termasuk dalam barang bawaan untuk memancing ini. Setelah seluruh persiapan lengkap, mereka kemudian berangkat dengan suasana riang gembira.
Untuk mencapai Desa Tanjung Agung dari Kota Lubuklinggau menghabiskan waktu perjalanan darat sekitar satu setengah jam.
Setelah tiba di Desa Tanjung Agung, mobil dititipkan di rumah warga setempat.
Perjalanan dilanjutkan dengan menyewa motor ketek (perahu motor, red) untuk mencapai lokasi atau spot-spot memancing.
Lokasi memancing yang hendak dituju memang tak bisa dijangkau melalui jalur darat, tapi harus melewati jalur sungai dengan menggunakan alat transportasi motor ketek atau perahu dengan penggerak mesin.
Biaya sewa motor ketek ini berkisar Rp200-250 ribu sekali jalan. Tergantung jauh dekatnya lokasi yang akan dituju.
Beberapa lokasi yang sering dituju adalah spot Lubuk Butak, Ulu Tapik dan Ulu Leko yang merupakan anak Sungai Batang Empu.
Untuk mencapai lokasi-lokasi tersebut, dari Desa Tanjung Agung memakan waktu perjalanan sungai sekitar 2-2,5 jam.
Suasana perjalanan menuju Ulu Sungai Batang Empu ini menjadi sensasi tersendiri. Suasana alam sekitar di kanan kiri sungai masih sangat alami.
Bukit-bukit hijau sangat menyejukkan mata. Aliran sungai yang deras dan jernih serta banyak bebatuan Napal yang besar dibeberapa titik lokasi juga sangat menawan.
Selama perjalanan sungai ini terkadang juga memacu adrenalin, ketika perahu melintasi jeram-jeram sungai yang cukup deras sehingga terguncang diterjang arus sungai.
Namun karena pengemudi perahu ketek sudah terlatih, beberapa jeram dengan batu-batuan besar dapat dilalui.
Pada saat lain, perahu melintasi lubuk dengan aliran air yang tenang sehingga perahu ketek dapat meluncur nyaman. Perjalanan pun semakin terasa nikmatiseraya memandang lukisan alam yang mempesona.