Mutasi Virus Delta yang Kini Masuk Sumsel Lebih Pintar dan Bahaya, Berpapasan 5-10 Bisa Tertular

Ia menilai, penularan varian Delta lewat berpapasan bisa terjadi karena perilaku masyarakat yang kurang patuh dalam menggunakan masker.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa/kompas.com
Bahaya varian baru mutasi dari India, Virus Delta Mutasi yang Kini Masuk Sumsel Lebih Pintar dan Bahaya, Berpapasan 5-10 Bisa Tertular 

"Sekarang sepertinya 5 sampai 10 detik itu menjadi perhatian. Risikonya jauh lebih tinggi sekarang daripada setahun yang lalu,” kata Dr Young.

4. Memanfaatkan Partikel Udara

Sementara itu Kepala University of Melbourne’s school of population and global health, Prof Nancy Baxter, mengatakan "kontak sekilas" adalah deskripsi akurat yang menggarisbawahi sifat virus di udara.

Penyebarannya memanfaatkan partikel udara dalam jarak terentu.

“Penyebarannya lebih mungkin jika Anda dekat dengan orang tersebut (tetapi) masih ada potensi partikel virus berada di udara, dan terhirup oleh seseorang yang lewat,” ujarnya.

Jika selama ini kontak berjauah tidak menular bahkan hingga 15 menitan, namun, kasus ini hanya terjadi virus corona asli dan varian Delta.

Namun, setelah berbulan-bulan, WHO akhirnya mengumumkan pada bulan April 2020 bahwa penyebaran virus corona dapat terjadi melalui udara.

Hal itu bisa dilihat dari Studi laboratorium telah menemukan partikel virus dapat bertahan di udara dalam bentuk aerosol hingga 16 jam.

"Karena ada penolakan untuk benar-benar mengakuinya, kami belum membuat rekomendasi yang seharusnya kami lakukan," kata Baxter.

Penularan melalui udara Menurut kepala program penelitian biosekuriti di Institut Kirby Universitas New South Wales, Prof Raina Macintyre, penularan melalui udara dalam pengaturan dalam ruangan dapat terjadi bahkan tanpa adanya kontak sekilas.

“Aerosol pernapasan terakumulasi dengan cara yang sama seperti asap rokok terakumulasi,” katanya.

Ia mengatakan, di dalam ruangan di mana ventilasi tidak memadai, seseorang dengan infeksi bisa datang dan pergi, tetapi virusnya masih menempel di udara.

"Jadi jika Anda berjalan melalui area itu dan menghirup udara itu, Anda bisa terinfeksi,” ujar Macintyre.

Sementara itu, Profesor di Universitas La Trobe, Hassan Vally, mengatakan meskipun varian Delta lebih menular, perilaku untuk menghadapinya masih sama seperti sebelumnya.

"Ini sedikit lebih menular, tetapi berperilaku dengan cara yang sama seperti virus asli. Semua intervensi perilaku yang sama harus bekerja melawan varian virus ini jika mereka berhasil melawan strain leluhur asli,” kata Vally.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved