Apa Itu Sinus? Penyakit yang Diderita oleh Arya Saloka, Pemeran Aldebaran di Sinetron Ikatan Cinta
Di balik kesuksesan Arya Saloka memerankan Aldebaran di sinetron Ikatan Cinta, ia ternyata beberapa kali sakit.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Sukses perankan Aldebaran dalam Sinetron Ikatan Cinta, Arya Saloka tak pernah lepas dari sorotan publik.
Karena rasa kagumnya para kaum hawa pada suami Putri Anne Ini, keseharian Arya Saloka selalu saja menjadi pusat perhatian.
Ya, peran dingin-dingin romantos si Aldebaran membuat nama Arya Saloka semakin dikenal masyarakat.
Bahkan menjadi idola kaum Hawa, baik dari gadis atau bahkan dari ibu-bu begitu mengidolakan Aldebaran ini.
Di balik kesuksesan Arya Saloka memerankan Aldebaran di Sinetron Ikatan Cinta, ia ternyata beberapa kali sakit.
Terkadang dengan jadwal yang padat, Arya Saloka jadi kurang untuk beristriahat
Apalagi di tengah kesibukannya seperti sekarang, Arya Saloka mengaku ada penyakit kambuhan yang menerpa dirinya.
Baca juga: INI Dia Resiko yang Bakal Dihadapi Ibu Hamil Saat Pandemi Covid
Ya, Arya Saloka mengungkapkan kesibukannya itu acapkali membuat kondisi fisiknya terganggu.
Hal tersebut disampaikan Arya Saloka dalam sesi live Instagram bersama pengusaha sekaligus pemilik pakaian mudlim Ar Rafi, Bunda Hanim.
Di tengah video, Arya Saloka menyebut kondisinya saat ini lagi tidak fit.
Arya Saloka blak-blakan membeberkan kondisi kesehatannya saat ini yang lagi batuk.
"Aku tuh kalau batuk memang agak lama. Jadi temen-temen jaga kesehatan ya," ucap Arya Saloka.
"Karena saya sendiri juga lagi (enggak enak badan, Red). Saya kan punya sinus, saya punya asma juga."
Ia menduga sinusnya saat ini sedang kambuh.
"Jadi kebetulan sinusnya mungkin lagi kambuh. Proses saya sakit seperti itu dari dulu. Batuknya lama, kalau enggak flu-nya lagi," kata Arya Saloka.
Pemeran Mas Al ini pun mengatakan meski sedang batuk, tapi ia merasa kondisinya masih baik-baik saja.
Lantas Apa itu Sinus?
Melansir artikel Kompas.com yang berjudul Sinusitis: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko dan Cara Mencegah, sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus.
Sinus merupakan rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak.
Sinus terletak di bagian belakang tulang dahi, bagian dalam struktur tulang pipi, kedua sisi batang hidung, dan belakang mata.
Sinus menghasilkan lendir atau mukus yang berfungsi untuk menyaring dan membersihkan bakteri atau partikel lain dalam udara yang dihirup.
Selain itu, sinus juga berfungsi untuk membantu mengendalikan suhu dan kelembapan udara yang masuk ke paru.
Faktor risiko Sinusitis lebih mungkin terjadi pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem kekebalan, atau memiliki masalah struktural pada sinus.
Selain itu, orang merokok atau sedang terinfeksi juga lebih berpeluang mengalami sinusitis.
Pada anak-anak, sinusitis bisa terjadi bila dia tertular penyakit dari anak-anak lainnya, memiliki alergi, minum dari dot sambil berbaring telentang dan terpapar asap.
Baca juga: TERBURU-Buru Sambil Ngobrol, Perawat Lupa, Suntik Pasien Tanpa Vaksin: Dosis Kosong
Gejala Sinusitis
Gejala sinusitis yang muncul akan bergantung pada tingkat keparahan sinusitis yang diderita.
Pada kasus sinusitis akut, gejala yang muncul hanya berlangsung singkat, yaitu kurang dari 4 minggu.
Sinusitis akut biasanya merupakan komplikasi ringan, seperti flu atau penyakit saluran pernapasan atas lainnya.
Gejala sinusitis akut dapat berupa :
- Hidung tersumbat
- Hidung beringus dengan warna kuning atau hijau, dan bertekstur kental
- Sakit tenggorokan
- Batuk, yang biasanya memburuk di malam hari
- Sakit kepala
- Adanya lendir yang mengalir dari belakang tenggorokan (postnasal drip)
- Nyeri pada bagian belakang mata, hidung, pipi, atau dahi
- Sakit gigi dan telinga
- Bau mulut
- Penurunan indera perasa dan penciuman
- Demam
- Kelelahan
Jika sinusitis yang Anda derita tak kunjung sembuh atau telah dialami selama 12 minggu, artinya itu telah berkembang menjadi sinusitis kronis.
Pada sinusitis kronis, gejala yang muncul hampir mirip dengan gejala sinusitis akut, tapi biasanya tidak disertai dengan demam.
Selain itu, sinusitis kronis bisa membuat Anda lebih sulit bernapas melalui hidung, karena lendir yang keluar dari hidung dapat mengeras dan menghalangi jalur napas.
Penyebab Sinusitis
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sinusitis meliputi:
- Flu (common cold).
- Rhinitis alergi.
- Polip hidung.
- Septum deviasi (bengkoknya tulang hidung).
- Gejala yang disebabkan oleh alergi bagi sebagian orang.
Baca juga: Pilek dan Sakit Kepala Bisa Jadi Tekena Covid-19 Varian Baru, Ini 20 Gejala yang Wajib Anda Ketahui
Pencegahan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena sinusitis, meskipun belum ada cara pasti untuk mencegah sinusitis secara total.
Pertama, jangan merokok dan hindari asap dari orang lain.
Kedua, saat musim dingin dan flu, sering-seringlah untuk mencuci tangan dan usahakan untuk tidak menyentuh wajah.
Ketiga, jika penyebab sinusitis Anda adalah alergi maka jauhilah hal-hal yang membuat Anda alergi.
Tanda atau Ciri-Ciri Sinusitis?
Pilek, alergi, dan iritasi
Sinusitis biasanya dimulai dengan peradangan yang dipicu oleh pilek, serangan alergi, atau iritasi. Ketiga hal tersebut membuat jaringan sinus membengkak.
Rasa tekanan di sekitar wajah
Kebanyakan orang yang mengalami sinusitis akan merasakan hidung tersumbat dan rasa sakit atau tekanan di beberapa daerah di sekitar wajah atau gigi.
Hal ini juga bisa menyebabkan bengkak di area mata.
Kelelahan, batuk, sampai sakit kepala
Anda juga mungkin mengalami kelelahan, masalah dengan indra penciuman atau rasa, batuk, sakit tenggorokan, bau mulut, demam, dan sakit kepala.
Rasa sakit kepala juga bisa muncul saat Anda sedang membungkuk.
Ingus kental
Terkadang ingus seperti mengalir di belakang hidung dan tenggorokan (disebut post-nasal drip).
Post-nasal drip akan menyebabkan seseorang kerap berdeham untuk membersihkan lendir yang terasa mengalir di belakang tenggorokan.
Baca juga: Mutasi Virus Delta yang Kini Masuk Sumsel Lebih Pintar dan Bahaya, Berpapasan 5-10 Bisa Tertular