Memancing Ikan Sambil Berpetualang di Hulu Sungai Perawan
Yang mereka cari bukan sekedar ikan, tapi sensasi saat memancing di lokasi-lokasi yang jarang terjamah manusia, seperti di hulu-hulu sungai perawan
Penulis: Ahmad Farozi | Editor: aminuddin
Aktivitas memancing ini tak kalah sensasionalnya.
Ketika sungai dalam keadaan jernih, ikan-ikan sungai dapat terlihat dari daratan.
Sisik-sisiknya yang sesekali berkilau terkena cahaya, seolah mutiara yang mengundang untuk dijamah.
Tak memakan waktu lama, ikan-ikan berhasil didapat. Ada yang masuk jaring, bubu atau kena pancing, lalu dikumpulkan dalam wadah yang sudah dipersiapkan.
"Kilap-kilap ikan didalam sungai kadang terlihat jelas dari darat.
Karena ikannya memang banyak dan masih ada yang cukup besar," kata Faisal, salah seorang anggota KAMI-MLM.
Menjelang senja, ikan-ikan hasil tangkapan mulai dibersihkan.
Sebagian pemancing ada yang memersiapkan bumbu-bumbu ala kadarnya dan menyalakan api, kemudian menanak nasi.
Setelah semua siap, ikan-ikan hasil tangkapan itu kemudian dimasak dengan cara di panggang.
Aroma pun menyebar menerbitkan selera. Usai di panggang, mereka kemudian bersama-sama makan ikan hasil tangkapan tersebut.
"Rasanya tak ada duanya.
Makan ikan hasil tangkapan sendiri dari sungai.
Ikannya segar ditambah suasana alam sekitar.
Kalau mau tau sensasinya, cobalah," kata Tolil, salah seorang pemancing petualang lainnya.
Aktivitas mencari ikan di hulu sungai ikan dilakukan para anggota KAMI-MLM sampai malam hari.
Mereka menginap dilokasi dengan peralatan seadanya.
Tak hanya ikan, kadang mereka juga dapat udang sungai yang cukup besar.
Hasil tangkapan ini kemudian dikumpulkan, untuk dibawa pulang keesokan harinya.
Hasil dari tangkapan ini kemudian dibagi rata untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga masing-masing. (ahmad farozi)