Wabup OKI Mundur dari Demokrat
Wabup OKI Mundur dari Demokrat, Pengurus DPD Demokrat Sumsel Petik Pelajaran: Ke Depan Kita Selektif
Menurut Ridho, dari segi etika, terkesan dia menjadi oprtunis. Awal nyalon Wabup OKI, dia anggota dewan dari Golkar dan mundur.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - HM Djakfar Shodiq yang merupakan Wabup OKI mundur dari Partai Demokrat.
Mundurnya Wakil Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir dari Partai Demokrat mengejutkan jajaran pengurus Partai Demokrat di Sumatera Selatan.
"Ya kita terkejut juga. Tiba tiba karena alasan tertentu melalui kurir beliau menyampaikan mengundurkan diri.
Sejak diusung sampai sekarang beberapa agenda partai, dia diundang tidak pernah hadir," ungkap Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel, MF Ridho MT, kepada Sripoku.com, Senin (21/6/2021).
Menurut Ridho, dari segi etika terkesan dia menjadi oprtunis. Awal nyalon Wabup dia anggota dewan dari Golkar mundur.
Mungkin perhitungan untuk 2024. Dugaan sementara, dia mundur untuk persiapan ke partai lain.
Baca juga: Sikap Partai Demokrat OKI Saat Wabup OKI Mundur, Kalau Dia ke Parpol Lain Moralitasnya Dipertanyakan
Ridho yang mantan Ketua DPD KNPI Sumsel menceritakan sejak Partai Demokrat mengusung tidak ada komunikasi. Pada saat diusung dengan H Iskandar SE pada pilkada 2018.
"Kita minta wakilnya atas nama dari Demokrat. Kebetulan Pak Sodik ini mundur dari Golkar.
Saya yang mengantarkan ke DPP langsung disematkan baju oleh Bang Hinca Panjaitan Sekjen DPP Partai Demokrat pada saat itu dan diberikan KTA," katanya.
Ridho yang juga Ketua Komisi IV DPRD Sumsel pada saat itu partainya Shodiq tidak mengusungnya, dia pun hengkang.
"Pada saat Pak Iskandar mengajukan pengusungan calonnya. Saya kebetulan yang mengawal ke pusat. Kami mengusulkan ke Pak Iskandar agar Pak Shodiq yang diusungnya agar atas nama Demokrat.
Itu disambut baik Pak Iskandar," jelasnya.
Terus bersosialisasi terkhusus DPC PD OKI all out memperjuangkan. Dan Alhamdulillah Iskadar-Shodiq terpilih.
"Apa boleh dikata. Sepengetahuan saya tidak pernah Pak Shodiq itu apa berkomunikasi via telepon ataupun berkunjung ke DPD ataupun DPC.
Dengan harapan perna beliau jadi posisi Wabup bisa membesarkan partai," kata Ridho yang juga Ketua Fraksi DPRD Sumsel.
Baca juga: BREAKING NEWS: Wakil Bupati OKI Djakfar Shodiq Mengundurkan Diri dari Partai Demokrat, Ini Alasannya
Ini terjawab Pileg 2019 perolehan kursi Demokrat berkurang. Dan jajaran Pengurus Partai Demokrat tidak pernah mengganggu posisinya dan tidak pernah merepotkannya. Karena dejure Shodiq disebut kader PD.
"Beliau bergabung dengan Demokrat tidak menggenapkan. Beliau tidak gabung juga tidak membikin ganjil. Itu kiasan bahasanya Bang Hinca," ujarnya.
Tapi menurut Ridho itu hak politiknya. Ini jadi pengalaman PD Sumsel untuk selektif. Tidak menjamin seseorang diusung. Wajar 2024 tidak ada prospek untuknya kalau tetap di Demokrat.
"Bisa saja dia persiapkan bergabung dengan partai tertentu. Sekali lagi itu pilihan. Kita tidak mempermasalahkan itu,"
Tertanggal 22 Februari 2021 HM Djakfar Shodiq melayangkan surat pengunduran dirinya ditujukan kepada DPC Partai Demokrat Kabupaten Ogan Ilir.
"Dengan Ini saya mengajukan permohonan mengundurkan diri dari Keanggotaan maupun Kepengurusan Partai Demokrat Kabupaten OganKomering ilir terhitung sejak di tandatangani surat Ini," kata Shodiq.
Dalam suratnya, Shodiq mengatakan, adapun alasan dari pengunduran diri dari Keanggotaan maupun Kepengurusan Partai Demokrat karena dirinya tidak dapat bekerja penuh waktu sehingga kami tidak dapat aktif, atas segala jasa yang sudah diberikan Partai kepadanya.
• Pemerintah Wacanakan PPN Sembako, Politisi Demokrat : Ironis !, Ekonomi Rakyat Semakin Sulit
Tak lupa Shodiq enyampaikan ucapan terima kasih serta apabila ada perbuatannya secara pribadi baik yang disengaja maupun tidak sengaja sudah melanggar AD jART dan Peraturan Organisasi.