Masuk Puncak Musim Panen, Petani Kopi OKU Selatan Berharap Harga Rp 20 ribu Per Kilogram
Petani kopi di OKU Selatan yang memasuki puncak musim panen kopi berharap harga komoditas ekspor tersebut bisa mencpai Rp 20 ribu per kilogram
Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM, MUARADUA - Memasuki puncak musim panen buah kopi, petani kopi hampir di seluruh wilayah di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) sibuk dengan aktivitas buah kopi.
Namun dibalik kegairahan petani dalam memanen kopi sedikit terselip kegelisahan karena harga jual yang terbilang masih rendah.
Saat ini harga jual berkisar Rp 17.000 hingga Rp 17.500 per kilogram, sementara petani berharap harga kopi dapat stabil pada Rp 20 ribu per kilo.
"Saat ini harga mentok kisaran Rp 17.500 perkilo paling lebih tinggi kisaran 100-200 perak, sementara kebutuhan hidup semakin meningkat termasuk untuk biaya masuk sekolah anak,"ujar petani Setyo di Kecamatan Kisam Ilir, Minggu (20/6/2021).
Setyo mengungkapkan bahwa sebenarnya aktivitas memanen sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu, namun saat ini sedang dalam puncak musim panen.
Ia menuturkan, secara normalnya panen dilakukan sebanyak tiga kali pemetikan dengan jeda waktu satu hingga dua pekan. Panen pertama permulaan yakni memetik buah kopi yang telah berwarna merah alias matang namun belum dalam jumlah yang banyak.
Setelahnya, beberapa pekan ke depan yakni pemetikan tahapan kedua barulah pemanenan buah kopi yang dalam jumlah banyak dan sebagian buah kopi yang belum layak dipetik masih disisakan.
"Kalau yang awal pemetikan sedikit, sebab masih memilah buah yang sudah matang namun kalau yang kali kedua buah yang bisa dipetik hampir seluruhnya, hanya menyisakan sedikit,"tambahnya.
Ditahap akhir, pemetikan kali ketiga sebagai buah penghabisan. Buah kopi yang ditinggalkan karena belum layak untuk dipetik dilakukan pemetikan di pemetikan tahap ketiga.
