Parsidi Ditemukan di Dalam Tanah Pakai Baju Muslim, Mayatnya Diantar ke Muba Dikawal Ketat Polisi
"Iya semalam kita kawal dengan anggota kita mengantarnya hingga ketujuan," kata Kapolres Muaraenim, AKBP Danny Sianipar, melalui Kapolsek Lubai
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Parsidi (45), warga Desa Srikarang Rejo, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba ditemukan tidak bernyawa di dalam tanah yang sengaja digali di Desa Menanti, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muaraenim Jumat (11/6/2021).
Kini, jenazah ayah tiga anak itu sudah berada di tempat tinggalnya setelah aparat kepolisian dan tim forensik mendatangi lokasi tempat tubuh Parsidi ditemukan.
Informasi yang dihimpun Sripoku.com Sabtu (12/6/2021), selama di perjalanan, aparat kepolisian mengawal ambulans yang mengangkut jenazah Parsidi.
• Langkah Seorang Bandar Narkoba di Palembang Dihentikan Polisi di Pintu Masuk Teratai Putih
Ambulans yang mengantar mayat pria malang ini milik Puskesmas Beringin.
"Iya semalam kita kawal dengan anggota kita mengantarnya hingga ketujuan," kata Kapolres Muaraenim, AKBP Danny Sianipar, melalui Kapolsek Lubai, AKP Apriansyah, Sabtu (12/6/2021).
Menurut AKP Apriansyah, bahwa proses evakuasi dan otopsi sudah dilakukan oleh Tim Biddokkes Polda Sumsel yang dipimpin oleh Kompol dr Mansuri.
Sejumlah mahasiswa/mahasiswi dari FK Muhammadiyah sebanyak 10 orang juga ikut melakukan pemeriksaan terhadap tubuh Parsidi.
Otopsi selesai sekitar pukuk 16.45 dan jenazah langsung dimandikan dan dikafani serta disholatkan.
• Kebakaran di Desa Kemang Manis Empat Lawang Saat Penghuni Rumah Khusyuk Sholat Jumat, Api dari Dapur
Sekitar pukul 18.30 jenazah langsung diberangkatkan dari Polsek Lubai menuju rumah duka dengan menggunakan mobil ambulance Puskesmas Beringin dan dikawal oleh anggota Polsek Lubai.
Setelah jenazah tiba di simpang PU Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, kemudian jenazah dibawa ke rumah duka di Desa Srikarang Rejo, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba dengan menggunakan Speedboat.
"Semalam jenazah sudah sampai dan hari ini telah dikebumikan. Korban ketika ditemukan masih menggunakan baju muslim," tutupnya.
Kronologi kematian Parsidi
Mata sembab dan letih terlihat di wajah Suyatman (31), warga Dusun I, Desa Srikarang Rejo, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba.
Datang ke Desa Menanti, Kabupaten Muaraenim, pada Jumat (11/6/2021), Suyatman bersama keluarga besar syok begitu tahu kakaknya bernama Parsidi tewas dan dikubur di desa tersebut.
Sudah sejak akhir Mei 2021, Suyatman bersama keluarga mencari keberadaan Parsidi yang hilang tak ada kabar.
Hal lain yang membuat Suyatman terkejut adalah pelaku pembunuhan adalah teman korban sendiri.
• Parsidi Warga Muba Dikeroyok dan Dikubur 3 Pria di Desa Menanti Muaraenim, Sudah Hilang Sejak Mei
"Saya tidak tahu kakak saya bawa uang berapa dan kemana," ujar Suyatman.
Menurut Suyatman, Parsidi kalau pergi biasanya selalu memberi kabar kepadanya. Dan pada saat kakaknya pergi bersama salah satu pelaku pada akhir Mei 2021, sama sekali tak ada kabar yang diterima Suyatman sehingga timbul rasa cemas.
Sebelum pergi, Suyatman mengaku sempat berkomunikasi dengan kakaknya itu.
Kemudian, pada hari Rabu tanggal 2 Juni 2021, Suyatman melihat pelaku Sukasman dan pelaku Suwandi (DPO) sudah pulang.
Kemudian ia bertanya kepada pelaku Sukasman namun dijawab tidak tahu. Karena merasa curiga sehingga pada hari Selasa tanggal 8 Juni 2021 sekitar pukul 21.00 ia bersama dengan pemerintah desa dan warga langsung mengamankan pelaku Sukasman.
Dan setelah diinterogasi warga dan perangkat desa akhirnya ia mengakui jika telah membunuh kakanya bersama
Suwandi (DPO) dan Sutarjo.
• DIKIRA Ditembak OTK, Ternyata Terkena Peluru Senjata Sendiri: Pratu NR dan Istri Luka Tembak
"Saya tidak menyangka kakak saya dibunuh, apalagi salah satu pembunuhnya masih kerabat yakni Sukasman," ungkapnya sambil mengusap air mata.
Hal senada dikatakan Purwanto (36) yang merupakan adik ipar korban, bahwa korban orangnya pandai bergaul baik dengan keluarga maupun warga.
Dan ia merasa bersyukur masih bisa menemukan korban meski sudah meninggal dunia.
Misbahudin (24) yang merupakan menantu korban, bahwa setelah lima hari tidak pulang, kelima anggota keluarganya bermimpi yang sama, yakni korban pulang.
Kelima anggota keluarga tersebut, yakni istri korban, menantu korban, dan ketiga anak korban. Ketahuannya pagi bercerita ngobrol bersama-sama ternyata bertemu dengan korban.
Masih dikatakan Misbahudin, bahwa sebelumnya, korban menjual sawah seluas satu hektar dengan harga Rp 85 juta.
• Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati PALI Terpilih Kembali Ditunda, Sekda Belum Tahu Alasan Penundaan
Kemudian Rp 10 juta ditinggalkannya di rumah dan Rp 75 juta dibawah untuk beli lahan.
"Mertua tidak kasih tahu mau beli lahan dimana katanya untuk kejutan anak-anaknya," tandasnya.
CAPTION FOTO :
Diantar : Polsek Lubai Polres Muara Enim mengawal dan mengantar langsung bersama mobil ambulance Puskesmas Beringin ke kediaman almarhum Paridi (45) warga Desa Srikarang Rejo, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba.