Kacab Tour and Travel Ditangkap
Fakta-fakta Kacab Tour And Travel Gelapkan Uang Jemaah, Mengaku Sudah Bertikat Tanggung Jawab
Tindak tanduk penggelapan uang jemaah yang dilakukan Sk terungkap setelah seorang pria melapor ke SPKT Polrestabes Palembang tahun lalu.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sk (43) sudah mengakui perbuatannya menggelapkan uang puluhan jemaah haji dan umrah di tour and travel di Palembang yang ia kelola.
Pria yang berstatuskan sebagai kepala cabang tour and travel di Palembang yang berada di kawasan Kecamatan Sukarami ini mengatakan sudah ada itikat memberangkatkan sejumlah jemaah.
Akan tetapi, tidak seluruh jemaah yang sudah meyetorkan dana, melainkan hanya empat nasabah saja.
Baca juga: Kacab Tour and Travel Gelapkan Setoran Jemaah di Palembang, Polisi Dalami Kemungkinan Pelaku Lain
Berikut sejumlah fakta oknum kepala cabang tour and travel gelapkan uang jemaah:
1. Kantor pusat merugi
Tindak tanduk penggelapan uang jemaah yang dilakukan Sk terungkap setelah seorang pria melapor ke SPKT Polrestabes Palembang tahun lalu.
Pria asal Jakarta ini diduga sebagai salah satu staf kantor pusat tour and travel tempat Sk bekerja.
Laporan dibuat lantaran uang yang diterima kantor pusat tidak sama dengan total uang yang sudah dibayar oleh para jemaah kepada tersangka.
Tetapi, menurut laporan seorang pelapor asal Jakarta, tersangka menyetor Rp 430.516.300 dari total Rp 1.408.200.000 ke kantor pusat di Jakarta.
Diduga, selisih dari uang tersebutlah yang digelapkan oleh tersangka.
Laporan warga Jakarta tersebut sudah diterima petugas SPKT Polrestabes Palembang dengan Nomor: 1703 / K / IX / 2020 / Res. JT, tanggal 25 September 2020.
Baca juga: Pengakuan Oknum Kacab Tour and Travel Gelapkan Uang Jemaah, Saling Banyaknya Lupa Total Kerugian
2. Dirikan perusahaan baru
Diakui Sk, dirinya ada mendirikan perusahaan baru yang menurutnya juga mengurus keberangkatan ibadah haji dan umrah.
Setelah perusahaan itu berdiri, Sk mengaku sudah memberangkatkan empat jemaah yang sudah terdaftar di tour and travel tempat dirinya pernah bekerja.
"Itu bentuk tanggung jawab saya setelah jemaah tidak bisa berangkat ke Mekkah," kata Sk.