Ridwan Kamil Tak Ada Ide Saat Lihat Aldiron Plaza Cinde, Kang Emil Pasangkan Seat Belt ke Tubuh Deru
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sampaikan ide ke Herman Deru soal Sungai Musi dan Islamic Center, tetapi tak ada ide untuk Aldiron Plaza Cinde.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengajak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meninjau rencana pembangunan Islamic Center, Pembangunan Pasar Cinde (Aldiron Plaza Cinde), dan Sungai Musi.
Herman Deru terlihat mengendarai mobil pribadinya yang berwarna hitam merk Mitsubishi Pajero.
Sementara Ridwan Kamil terlihat ada di samping Deru.
Sebelum berangkat, Ridwan Kamil tampak memasangkan seat belt ke tubuh Herman Deru.
• Begini Tindak Tanduk Zainal Buronan Kasus Curas yang Bikin Resah Petani Sawit di Musi Rawas
"Gubernur udah kelamaan nggak nyetir, jadi suka lupa pakai seat belt karena bunyi-bunyian ya saya pasangin
Yang utama, kami kayak saudara, ngobrol berdua di mobil," kata pria bersapaan Kang Emil usai keliling-keling dan makan di River Side Restaurant, Kamis (3/6/2021).
Lebih lanjut, Kang Emil mengatakan, setelah meninjau beberapa tempat bahwa ia berjanji akan membantu dalam sisi penataan Sungai Musi, bisa untuk pariwisata, bangunan dan lain-lain.
Lalu untuk Islamic Center akan mendesain di lokasi baru karena dengan berbagai pertimbangan.
Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

"Kalau saya menyarankan untuk dibangun Islamic Center di Pulau Kemaro, karena di sana ada Pagoda, dan Vihara. Jadi kalau ada agama lain pas, apalagi dipinggir sungai.
Jadi dilihatnya bagus, indah dilihat dari darat muapun sungai," kata Kang Emil yang backgroundnya memang arsitek.
Lalu untuk Aldiron Plaza Cinde, karena baru pertama kali lihat dalam arsitektur itu melihat dulu. Jadi belum ada ide, karena dilihat dulu.
• Lakukan Kunjungan ke Lokasi Usaha, Menko Airlangga Ucapkan Terima Kasih ke Alumsi Kartu Prakerja
"Untuk Sungai Musi, tidak banyak kota dilewati dan dilalui sungai sepanjang ini. Sehingga ini bisa jadi daya tarik wisata. Kalau wisatawan datangnya tidak banyak pilihan, jadi sayang," katanya.
Menurut Kang Emil, jangan semua jadi rumah, pabrik dan lain-lain. Lebih diperbanyak seperti Benteng Kuto Besak (BKB). Itu yang dicari, yang tidak bisa ditemukan di kota lain.
"Sebagai contoh di Istambul, itu kan bagus. Sungainya seperti ini tapi bermuculan arsitektur yang luar biasa, sehingga orang ingin berwisata di sungi.