Berita Palembang

Mata Memerah, Kesedihan Ayah Korban saat Tahu Anaknya Tewas Usai Duel Maut di Palembang

Saat dimintai keterangan pelaku Angga mengaku, dirinya tidak mengetahui jika ayunan parangnya mengenai tubuh Riyan.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Chairul Nisyah
Dedi (Kiri) Kakak Ipar, dan Bastian (Kanan) Ayah Almarhum Riyan, Korban Tewas Akibat Duel, Saat Diwawancarai Media, Selasa (1/6/2021). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Suasana duka masih terasa di kediaman almarhum Riyan, pemuda 23 tahun yang tewas usai kena sabetan parang oleh lawan duelnya, Angga, Senin (31/5/2021) malam.

Almarhum Riyan telah dimakamkan oleh keluarganya di TPU Puncak Sekuning, Kota Palembang Selasa (1/6/2021).

Saat didatangi kediamannya, yang berada di rusun blok 24, nampak ayah almarhum Riyan, bernama Bastian (62) masih berduka.

Masih menggunakan pakain bermotif batik, Bastian terlihat lemas.

Didampingi oleh menantunya yang tidak lain kakak ipar dari Riyan, bernama Dedi (42) dengan ramah keduanya menerima kedatangan awak media.

Dedi mengatakan jika pada Senin malam, pihak keluarga menerima telepon dan mendapat kabar jika Riyan meninggal dunia di RS Charitas.

"Saya datang ke rumah sakit untuk memastikan, dan ternyata benar Riyan sudah meninggal. Ada luka tusuk sedalam 20 cm di bahunya," jelas Dedi.

Dedi menjelaskan bahwa pihak keluarga tidak mengetahui motif perkelahian antar Riyan dan Angga.

Sementara itu, Bastian ayah Riyan mengaku jika anaknya sering mengajak teman-temannya bermain di rumah, namun dirinya tidak mengenal Angga yang menjadi teman duel Riyan.

Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

"Anak saya itu sering kumpul main-main, tapi saya tidak tau Angga itu. Tau namanya saja, itupun setelah kejadian, orangnya saya tidak tau benar," ujar Bastian dengan mata yang merah.

Bastian juga mengatakan jika pihak keluarganya masih menunggu itikat baik dari keluarga pelaku Angga.

Namun hingga saat ini, belum ada pihak keluarga Angga yang datang kepadanya.

"Sampai saat ini tidak ada pihak keluarga pelaku yang datang ke rumah. Biarlah proses hukum tetap berjalan, agar pelaku mendapat hukuman sesuai perbuatannya," jelas Bastian.

Bastian juga menceritakan bahwasanya Riyan merupakan anak kedelapan dari sepuluh bersaudara.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved