Gagah Serang Polsek Lalu Koramil Dadang dan 14 Preman Garut Mendadak Alim: Ampun Pak Maafin Kami
Sebelum menyerang Polsek dan Koramil Pameungpeuk Garut, dia menyerang seorang warga, menyerang anggota TNI yakni Lettu Saparudin dan Bripka Dedi
Jika saat menyerang Dadang Buaya dkk terlihat gagah, kini Akhirnya Bonyok dan Menyesal, Berikut kronologi aksi Dadang Buaya bermula dari hal sepele:
Pukul 07.00 WIB
Pagi itu, Dadang Buaya dkk terlihat cekcok dengan seorang nelayan. Dikatakan oleh Kapolsek AKP Dedin Permana, saat itu Jaka (45) warga Kampung Bunisari, Desa Mancagahar Pemeungpeuk Garut baru saja pulang dan melintas di jalan tersebut.
Saat bersamaanya Dadang Buaya yang juga membawa sepeda motor melintas tetapi bukan di jalurnya alias berlawanan arah di kawasan Wisata Sayangheulang.
Jaka kemudian memberikan teguran, namun Dadang Buaya tak terima dan kemudian menodongkan pisau ke leher Jaka serta menamparnya.
Bahkan, menurut Kapolsek Dadang Buaya kemudian menarik Jaka ke arah Curugan, di depan Hotel Balinda dan mengintimidasi Jaka.
Namun kali Jaka tak terima sehingga mereka cekcok.
Karena ribut, warga sekitar yang ngeri melihat kejadian itu, kemudian melapor dan meminta bantuan Lettu TNI Saprudin (45) yang anggota dari Kesatuanh Cilodong Bogor yang saat itu tengah cuti dan merupakan kerabat Jaka.
"Namun Dadang Buaya justru menyerang saudara Saprudin," jelas Kapolsek.
Karena tidak selesai, warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Babinmas Desa Mancagahar, Bripka Dedi yang berusaha melerai aksi Dadang Buaya.
Namun, Dadang Buaya balik menyerang Bripka Dedi, bahkan Dadang sempat merampas golok milik seorang petani untuk membacok Bripka Dedi namun digagalkan.
Saat Bripa Dedi cekcok dengan Dadang, Lettu Saprudin justru cekcok dengan teman Dadang Teri alis Abang.
Pukul 09.00 WIB
Anggota Polsek Pameungpeuk pun kemudian mendatangi lokasi dan melerai perkelahian dan cekok tersebut sehingga bubar. Dadang dkk diminta pergi dan tidak boleh lagi mengulangi tindakan tersebut.
Pukul 09.15 WIB