Bukan Pasukan Setan, Diam-Diam Pasukan Elite TNI Ini Sudah Berada di Papua, Sambut Tantangan KKB
Sebab, Pasukan Garuda Siliwangi adalah pasukan elite TNI yang bergerak dan datang dengan misi perdamaian, mengayomi masyarakat Papua
Tantangan itu disampaikan oleh pimpinan Lekagak Telenggen dalam surat tertulis yang disampaikan oleh Jubir TPNB-OPM Sebby Sambon.
Seby bahkan menyebut areal perang yang mereka siapkan adalah Lapangan Perang Militer, atau lebih tepatnya jebakan perang bagi TNI-Polri.
Sebab areal yang berada di Mutara Kabupaten Puncak itu, hanya KKB Papua pimpinan Lakagak Telenggen dkk lah yang mengetahui persis dan menguasainya.
Medan terjal terdiri dari hutan pepat dan bebukitan serta jurang terjal itu menjadi tempat persembunyian yang aman bagi KKB Papua yang kerap muncul dan hilang di tengah malam buta bak hantu gentayangan.
"Ingat, bahwa lapangan perang militer TPNPB-OPM sudah ditempatkan di muara Kabupaten Puncak, itu pun sampai detik ini pasukan TNI-Polri belum masuk area perang," ujar Seby.
Selanjut, dia memberikan tantangan secara tertulis bahwa Lekagak menunggu mereka di TNI Polri.
"Lekaga Telenggen menunggu TNI-Polri di muara itu, TNI-Polri boleh masuk perang lawan pasukan TPNPB," ujarnya.
Namun, pihak TNI Polri tak terpengaruh dengan tentangan itu, sebab, sebagai aparat keamanan dan perpanjangan tangan dari pemerintah akan bersikap bijak dan mengutamakan komunikasi.
Maka melalui Kapolda Papua, menyampaikan imbauan agar Lekagak Telenggen dkk menyerah.
Jika kemudian mereka menyerah, maka Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjanji akan menjemput dan memberikan ampunan selayaknya warga negara Indonesia yang kembali ke pelukan NKRI.
Hal itu sesuai dengan arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Masekal Hadi Tjahjanto saat berkunjung ke Jayapura.
Dalam sebuah pertemuan tertutup yang dihadiri seluruh pejabat dan tokoh masyarkat Papua, keduanya sudah sepakat dan memberikan kesempatan kepada KKB Papua untuk menyerahkan diri.
Kapolda juga menegaskan pihaknya akan membuka komunikasi dengan Lekagak Telenggen dan kawan-kawan.
"Kita akan masih mau berkomunikasi dengan dia."
"Kalau dia turun, saya dengan bapak pangdam akan jemput dan perlakukan dia sebagaimana warga negara lainnya," ujar Fakhiri di Jayapura Kamis.