Pesilat Dihajar Pakai Tangan Kosong, Begitu Polisi Bongkar Kuburan, Temukan Dada Korban Memar

Kondisi kepala dan tulang korban baik, tak ada yang patah. Tapi untuk bagian dada korban memar

Editor: Yandi Triansyah
TRIBUN SOLO / ISTINEWA
Ridwan tampak mengenakan seragam PSHT yang merupakan warga di Dusun Brongkol, Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar. (TribunSolo.com/Istimewa) 

SRIPOKU.COM - Ridwan seorang pesilat di Karanganyar Jawa Tengah, tewas usai ladeni tantangan pelaku Arga.

Para pelaku dalam keterangannya mengaku memukul pesilat berusia 19 tahun itu dengan tangan kosong.

Namun polisi tidak percaya begitu saja, karena petugas menemukan memar di bagian dada korban. Memar inilah yang sedang didalami pihak kepolisian, apakah pelaku menggunakan benda lain atau memang dengan tangan tangan kosong.

Satreskrim Polres Karanganyar terpaksa membongkar makam korban untuk membuktikan pengakuan pelaku.

Satu bagian organ tubuh korban dibawa ke laboratorium forensik untuk dianalisa.

Pihak dokter berhasil menemukan memar bagian dada yang dibawa tersebut.

"Kondisi kepala dan tulang korban baik, tak ada yang patah. Tapi untuk bagian dada korban memar," kata Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan, Jumat (28/5/2021).

Ia mengatakan, sesuai data yang dikumpulkan dari keterangan pelaku menyebutkan, bahwa penganiayaan hanya berfokus kepada kepala.

Karena pelaku mengaku hanya memuku bagian kepala dengan tangan kosong.

Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:

Korban Keluarkan Darah dari Mulut

Jasad Ridwan juga sempat mengeluarkan darah dari mulutnya. Kondisi ini terjadi saat jasad pesilat muda itu diinapkan semalam di sebuah mess.

Hal ini diketahui setelah pihak Satreskrim juga mengamankan sebuah kain untuk mengepel dari dari kamar mess.

"Kain pel ini untuk mengepel darah korban yang keluar dari mulut,' kata dia.

Buang Jasad Korban

Para pelaku mendesain posisi jenazah dan motor seakan baru saja terjadi kecelakaan.

Husain menjelaskan pembuangan jasad Ridwan ke bawah jembatan perbatasan Karanganyar-Sukoharjo dikarenakan para pelaku panik dan tidak memiliki pilihan.

"Pembunuhan Minggu (16/5/2021) dini hari dan sempat akan dibawa ke rumah sakit, namun karena melihat jasad tak bernyawa akhirnya keliling Karanganyar," katanya.

Baca juga: Setelah Bunuh Pesilat PSHT Ridwan, Para Pelaku Panik: Bawa Jenazah Keliling Karanganyar Pakai Mobil

"Pada keesokan harinya mereka kembali berusaha membuang jenazah, sempat ada pilihan untuk dibuang ke Jatiyoso namun urung dilakukan akhirnya dibuang ke dekat rumahnya," ujarnya.

Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Dalam proses pembuangan para pelaku membagi tugas, dari yang menyetir mobil membawa motor korban hingga menggelindingkan jasad menuju dasar sungai.

"Mereka menggunakan mobil Panther milik Arga, untuk membawa jenazah ke lokasi," jelasnya.

Dari 4 tersangka, Arga, Yudi dan MF, bersamaan membuang jenazah, sedangkan AI hanya mengawasi proses.

"AI hanya mengawasi lokasi," imbuhnya.

Kini keempat tersangka dikenakan dengan pasal yang berbeda-beda, Arga dan Yudi dikenai pasal 170 ayat 3 penganiayaan berakibat kematian dengan ancaman 12 tahun penjara.

Tersangka AI dan MF dengan pasal 181 ayat 3 membantu pembunuhan dengan ancaman tahanan 9 bulan dan kini digantikan dengan tahanan kota dan wajib lapor.

Penuh Misteri

Proses pembunuhan Ridwan (19) pesilat PSHT Karanganyar yang dilakukan sejumlah temannya saat dini hari, penuh misteri.

Bahkan sampai-sampai, orang rumah di sekitar kebun pisang untuk menghabisi nyawa pemuda itu hingga tetangga tak mendengar ada keributan.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Eksekusinya pun begitu 'senyap' seperti yang diselidiki dan olah TKP polisi di kebun pisang dan rumah salah satu tersangka di Jungke RT 02 RW 02, Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar Minggu (16/5/2021) dini hari.

Ya, lokasi itu digunakan untuk melenyapkan nyawa pemuda asal Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo.

Sementara jasadnya dibuang di kolong jembatan Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar dan ditemukan warga pada Senin (17/5/2021).

Menurut warga setempat, Soni Suwarsono (40), pihaknya tidak mengetahui sama sekali bahwa ada kejadian pembunuhan di lingkungannya.

"Saya juga baru tahu setelah salah satu tersangka, merupakan tetangga saya,"
katanya kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).

Dirinya juga tidak mengenal siapa pembunuh dari Ridwan itu sendiri.

"Saya hanya mengenal Yudi sebagai tetangga saya yang juga ikut menyembunyikan jenazah sebelum dibuang," jelasnya.

Kini di tengah kebun pisang tersebut telah diberi garis polisi.

Saat ini kepolisian telah mengamankan 4 orang tersangka terkait pembunuhan Ridwan tersebut.

Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Usut punya usut, kebun itu berada di belakang rumah milik seorang pelaku yaitu Yudi.

Dari keterangan ayah Yudi, P (50), dirinya tidak tahu menahu bahwa area rumahnya digunakan sebagai lokasi pembunuhan.

Bahkan dirinya tak mengetahu ada keributan.

"Saya tidak tahu sama sekali kalau ada pembunuhan," katanya.

Satu keluarganya juga tidak ada yang mengetahui detail peristiwa itu.

"Kami sekeluarga tertidur lelap, dan baru tahu kasus ini saat anak saya akan ditangkap," ujarnya.

"Seperti disirep (diguna-guna), biasanya di sini itu ramai, saya tahu apa-apa," aku dia.

Dirinya mengisahkan, anaknya ditangkap pada Jumat (21/5/2021) dini hari.

"Tidak ada masalah, kalau memang salah harus bertanggungjawab," jelasnya.

Saat ini polisi telah mengamankan 4 tersangka, dan ada satu tersangka utama yang menjadi aktor pembunuhan yaitu Arga.

Adapun Yudi dan 2 tersangka lainnya hanya menjadi pembantu dari menyediakan lokasi hingga ikut membuang mayat ke sungai

Lekagak Telenggen Tantang TNI-Polri Perang , Kapolda Papua : Kalau Dia Turun Saya dan Pangdam Jemput

Tiap Hari Makan Mie Instan, Selama 3 Tahun saat Kuliah, Gadis Ini Bolak-balik Cuci Darah di RS

Diservice Istri Tengah Malam, Suami tak Bahagia Malah Ribut, Korban Dihabisi di Atas Kasur

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Terungkap Satu Demi Satu, Ada Memar di Dada, Mulut Ridwan Sempat Keluarkan Darah Setelah Dibunuh, 

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved