Update Seekor Gajah Liar Berkeliaran di Muratara, Siang Ini Mendekati Perbatasan Kecamatan Rupit
Anggota BPBD, TNI, Polri dan masyarakat masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi gajah itu agar tak masuk ke pemukiman warga.
SRIPOKU.COM, MURATARA - Seekor gajah liar meneror warga Muratara.
Warga mengaku khawatir pergi ke kebun karena takut gajah tersebut ngamuk lantaran terusik dengan manusia.
Anggota BPBD, TNI, Polri dan masyarakat masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi gajah itu agar tak masuk ke pemukiman warga.
Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan (Sumsel) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Lahat pun sudah turun.
• Dilepeh Ayu Ting Ting Tudingan Plagiat, Disebut Untuk Sindir Nagita Slavina: Emang Dia Doang!
Kabar terbaru, gajah tunggal yang belum diketahui jenis kelamin dan bobotnya itu terus berjalan ke beberapa desa.
Kemunculan gajah itu pertama kali diketahui warga di Desa Sungai Lanang, Kecamatan Rawas Ulu, Jumat (21/5/2021) malam.
Dari Desa Sungai Lanang, gajah itu masuk ke wilayah Desa Sungai Kijang, lalu ke Desa Lubuk Kemang.
Kemudian gajah itu mengarah masuk ke wilayah Desa Remban, mendekati perbatasan wilayah Kecamatan Rupit.
Warga ada yang sempat melihat posisi gajah itu siang ini berada di wilayah Desa Karang Waru, Kecamatan Rupit.
"Sudah kita prediksi sebelumnya, dia mengarah ke arah Rupit," kata Camat Rawas Ulu, Abdul Kadir, Rabu (26/5/2021).
Camat Rupit, Deni Andre membenarkan dari informasi yang diterimanya bahwa gajah itu memang sudah masuk ke wilayah Kecamatan Rupit.
• Kebakaran di Depan SPBU Bakaran Prabumulih, Warga Cemas Api Sambar SPBU, Spanduk Aja Keriting
"Kami sekarang berada di Desa Karang Waru, karena kabarnya gajah itu sudah masuk ke sini, tapi kami belum terlihat," kata Deni Andre.
Dia berharap warga tetap berhati-hati dan segara melapor ke pemerintah desa bila melihat gajah tersebut.
Banyak warga tidak memahami cara mengusir gajah liar yang mendekati pemukiman atau kebun warga.
Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengusir gajah liar agar tidak mengamuk dan menyerang manusia.
Tips ini diperoleh dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan (Sumsel) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Lahat.
Hal itu disampaikan Syarmidi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara.
"Seperti yang dijelaskan tim dari BKSDA Sumsel kepada kami, ada cara yang harus diketahui masyarakat untuk mengusir gajah liar," kata Syarmidi.
• KOMPOL Tri Wahyudi Dapat Penghargaan dari Kementerian LHK, Ini Kasus yang Berhasil Diungkap
Dia menjelaskan, saat melihat gajah liar memasuki pemukiman atau perkebunan warga, jangan menggiring atau mengusirnya secara langsung.
"Apalagi lagi didekati, jangan, sangat berbahaya, karena dia gajah liar, dia sensitif sekali," ujar Syarmidi.
Gajah liar biasanya diusir oleh warga dengan cara yang kasar agar hewan besar tersebut pergi menjauh.
Padahal seharusnya tidak begitu, karena gajah bisa bergerak dan berpindah tempat dengan sendirinya asal tidak arogan saat mengusirnya.
"Sebab ketika gajah bergerak dan manusia mengganggu pergerakannya, maka di situlah kadang timbul masalah, gajahnya marah, ngamuk," kata Syarmidi.
Dia membagikan beberapa langkah aman yang bisa dilakukan dalam menyikapi gajah yang masuk ke kawasan manusia.
Bila di siang hari, masyarakat bisa membuat bunyi-bunyian atau suara gaduh dari jauh bila melihat gajah liar mendekat.
"Misalnya pakai kentongan atau sesuatu yang bisa mengeluarkan bunyi-bunyian. Suara gaduh itu bisa membuat gajah menjauh dari kita," ujarnya.
• Profil dan Perjalanan Karir Abdul Hamid, Pengisi Suara Pak Ogah Si Unyil, Sahabat Setia Pak Raden
Selanjutnya bila di malam hari, tindakan yang bisa dilakukan adalah memasang penerangan di sepanjang jalan yang diyakini akan dilalui gajah masuk ke pemukiman.
"Bisa dengan obor, lampu gantung maupun alat penerang lain yang biasa digunakan," katanya.
Penulis: Rahmat