Virus Corona di Palembang
Pasca Dibuka Lagi, Wisma Atlet JSC Palembang Isolasi Puluhan Pasien Covid-19, Mereka adalah Pemudik
Kebanyakan dari mereka (pemudik) dibawa oleh aparat kepolisian seusai melakukan rapid antigen covid-19 di perbatasan OKI yang berbatasan dengan Lampun
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Sudarwan
Hal ini terjadi diduga lantaran mobilitas masyarakat yang tinggi saat sebelum dan sesudah hari lebaran.
Dampaknya pun diakui Iche, baru terasa dua hari belakang dan diprediksi akan terus meningkat hingga tiga pekan mendatang.
Jumlah kenaikan kasus juga pada lebaran tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya, dimana jumlah kasus harian mencapai 204 kasus.
"Kasus harian Covid-19 saat ini mengalami lonjakan terutama dua hari terakhir. Bahkan tertinggi selama pandemi di Sumsel," ungkapnya.
Dari data kasus Covid-19 di bumi Sriwijaya, tercatat angka positivity rate mengalami lonjakan, dari sebelum lebaran pada 2 Mei 2021 mencapai 31,17 persen meningkat setelah tanggal 23 Mei menjadi 31,79 persen.
Sedangkan untuk kasus kematian pihaknya mencatat terus mengalami lonjakan mencapai 5,07 persen, naik dari sebelumnya 4,94 persen.
Sedangkan, kasus kesembuhan di Sumsel mengalami peningkatan mencapai 90,08 persen pada 23 Mei, dibanding sebelumnya 88,14 persen pada 11 Mei 2021.
Menurutnya, ada tren baru di Sumsel, kasus yang suspect atau bergejala mengalami peningkatan dibanding orang tanpa gejala (OTG).
Mereka yang positif dan bergejala bahkan menyentuh angka 69,36 persen.
"Peningkatan kasus tersebut terjadi tak lepas dari mobilitas masyarakat yang tinggi. Tingginya kasus sebaran virus di Palembang dianggap baik jika dapat ditanggulangi dengan serius oleh semua pihak," tutur Iche.