Nani Menangis Dijenguk Orang Tua, Tersangka Pembunuh Bocah dengan Sate Sianida Terancam Hukum Mati

Menurutnya, pertemuan antara orang tua dan kliennya di Mapolres Bantul berlangsung mengharukan.

Editor: Fadhila Rahma
twitter dan Tribun Jogya
Beredar foto Nani Apriliani alias NA hanya kenakan daster di penjara Polres Bantul, Yogyakarta. Polisi kini memburu pria berinisial R yang menyarankan NA untuk menghabisi Tomy dengan sate beracun. NA Sakit hati pada Tomy yang memilih menikahi wanita lain dibanding dirinya. 

SRIPOKU.COM - Nani Aprilia Nurjaman (25) akhirnya dijengkuk orang tuanya.

Nani yang merupakan tersangka kasus sate beracun ditahan di Mapolres Bantul.

Kamis (20/5/2021), ayah dan ibunya menjengkuk Nani Aprilia.

Suasana haru pun tercipta.

Hal tersebut dikatakan kuasa hukum Nani Aprilia Nurjaman, Anwar Ary Widodo.

Menurutnya, pertemuan antara orang tua dan kliennya di Mapolres Bantul berlangsung mengharukan.

Baca juga: BIKIN NGERI, Ditemukan Ratusan Kuburan Baru di Tepi Sungai Gangga India, Drone Ungkap Fakta Baru

Baca juga: Jangan Kaget Jika Saldo Terkuras Karena Sering Tranksaksi di ATM, Berlaku Juni, Begini Aturannya

Nani sempat menangis dan meminta maaf kepada kedua orangtuanya.

Sejak ditahan 30 April 2021, Nani baru dijenguk ayah dan ibunya yang berasal dari Majalengka, Jawa Barat.

"Secara otomatis (menangis) meminta maaf walaupun tidak ada kesengajaan, dan niatan (membunuh)," kata Anwar saat dihubungi wartawan, Jumat (21/5/2021).

Anwar menambahkan, keluarga Nani telah meminta maaf kepada keluarga korban di Padukuhan Salakan, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, atas perbuatan anaknya yang mengakibatkan Naba Faiz Prasetya meninggal dunia.

"Keluarga besarnya yang berada di Majalengka memohon maaf yang sebesar-besarnya, kepada keluarga besar bapak Bandiman atas kejadian yang mengakibatkan ananda Naba Faiz Prasetya Meninggal dunia. Sungguh tidak pernah ada niatan dalam diri klien kami," katanya dalam rilis.

Dikatakan Anwar, pihaknya ditunjuk sebagai penasihat hukum tersangka Nani Apriliani sejak 10 Mei 2021.

Anwar mengaku akan menghormati proses hukum dan tidak akan pernah membuka fakta-fakta hukum terkait kasus kliennya di luar persidangan.

"Kami akan bersikap profesional, tidak menggiring opini, membuat opini, atau membuat argumentasi yang tidak jelas sehingga menggangu proses penyidikan yang sedang berlangsung," kata Anwar.

Sebelumnya diberitakan, ayah Nani Aprilia Nurjaman wanita pengirim sate beracun, Maman (45), kini kondisinya syok.

Ia sangat kaget begitu mengetahui anaknya terancam hukuman mati.

Nani yang menjadi tersangka pengirim takjil sate berisi racun sianida yang menewaskan bocah 10 tahun anak driver ojek online (ojol) memang terancam hukuman mati.

Keluarga Nani di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat berharap hukuman kepada Nani sedikit diringankan.

Hal itu disampaikan langsung Rendy Riana selaku Kepala Dusun Sukaasih, Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah yang mewakili pihak keluarga Nani.

"Saya mewakili pihak keluarga, berharap kepada keluarga korban agar ada kebaikan untuk sedikit meringankan hukuman Nani. Memang tidak dipungkiri kalau Nani ini memang salah," ujar Rendy saat diwawancarai, Rabu (5/5/2021).

Rendy mengambahkan, saat mengetahui kasus yang menjerat Nani di Bantul, DIY pada Senin sore kemarin, keluarga, khususnya ayah Nani yakni Maman (45) langsung syok berat bahkan menangis.

"Begitu tahu ancamannya hukuman mati, keluarga terutama Pak Maman ayahnya ini syok banget. Sampai sekarang juga dia masih syok, makanya saya yang mewakili keluarga untuk bicara," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nani Pengirim Sate Beracun Bantul Menangis Saat Dijenguk Keluarga".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved