Sujanarko Blak-blakan Bongkar Keanehan Hingga Bukti Setelah Tak Lolos TWK Bareng Novel Baswedan

Selain Novel Baswedan tidak lolos TWK juga ada Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK Sujanarko kini blak-blakan

Editor: adi kurniawan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ilustrasi - Logo KPK 

SRIPOKU.COM -- Dari 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinyatakan tidak lolos asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Selain Novel Baswedan yang tidak lolos TWK juga ada Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sujanarko.

Sujanarko menceritakan, ia mendapatkan bukti testimoni dari teman-teman pegawai KPK yang telah membuka surat dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang berisi hasil TWK.

“Saya ada bukti dari testimoni temen-temen (pegawai struktural KPK) kebetulan kemarin unboxing surat dari BKN dan membacakan detail alasan dia tidak lulus syarat TWK,” ungkap Sujanarko saat perbincangan Live Streaming bertajuk Polemik TWK Pegawai KPK Mereka Didepak, Mereka Bicara, yang diadakan Tribun Network yang tayang di kanal Youtube Tribunnews, Selasa (18/5).

Sujanarko kembali mengatakan, bahwa ada alasan menarik terkait tidak lulusnya 75 pegawai KPK dalam proses TWK.

Alasan pertama, selalu dianggap bertentangan dengan pimpinan, dan alasan kedua sering dianggap membocorkan informasi ke media.

“Yang lucunya, dua pertanyaan terkait alasan ini sama sekali tidak pernah muncul diproses tes. Bahkan, di internal KPK, yang bersangkutan tidak pernah kena kasus, tidak pernah diperingatkan atasannya, dan tidak pernah dipanggil oleh pimpinan. Jadi, dua alasan ini tiba-tiba muncul menjadi alasan seseorang tidak lulus,” jelasnya.

Selain alasan tersebut, dari hasil testimoni teman-teman pegawai struktural KPK, Sujanarko juga mendapatkan ada alasan lain yang membuat mereka tidak lulus syarat TWK, diantaranya tidak Pancasilais, bertentangan dengan pimpinan dan punya pemikiran liberal.

“Bisa dibayangkan suatu tes orang punya pemikiran sudah diadili. Ini melanggar HAM,” ujarnya.

Sujanarko mengaku bahwa hingga saat ini, dirinya tidak mengetahui alasan terkait dirinya dinyatakan tidak lulus TWK Pegawai KPK.

“Saya tidak diperlihatkan data detailnya, jadi saya nggak tahu kenapa saya nggak lulus. Jadi hampir 75 orang pegawai itu nggak tahu semua kenapa nggak lulus. Yang tahu itu hanya yang kebetulan pegawai struktural yang saat rapat diberi kesempatan unboxing untuk sampling,” ungkap Sujanarko.

Ia juga menilai, bahwa petugas atau pelaksana dari TWK ini diduga berasal dari lembaga-lembaga lain diluar Badan Kepegawaian Negara (BKN).

“Ini salah satu keanehan juga. Biasanya kalau konsultan profesional dan berintegritas, pada saat kita masuk dipersilahkan duduk, dia (pelaksana TWK) memperkenalkan diri dulu sebelum peserta ditanya identitasnya."

"Ini diminta nama (pelaksana TWK) nggak nyebut, nomor hape nya nggak ada. Menurut saya pewawancara ini orang-orang yang tidak mau diketahui identitasnya. Saya yakin orang yang wawancara saya adalah orang diluar BKN,” ujar Sujanarko.

Meski status non-aktif, 75 orang pegawai KPK ini, masih tetap bisa datang ke gedung KPK pada hari pertama kerja setelah libur lebaran.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved