Curhat Warga Viral di Medsos,Kepala Puskesmas Abab PALI Janji Berbenah, Berikan Pelayanan Terbaik

warga di Desa Betung Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengeluhkan pelayanan unit kesehatan di desa mereka. 

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Azwir Ahmad
sripoku.com/Reigan
Kepala Puskesmas Abab, dr Katedi. 

Siska menceritakan awalnya kejadian tersebut pada,  Senin (10/5/2021) sore sekitar jam 17.00 Wib.

Saat itu ibunya mengeluh sesak nafas dan niat dari awal sebenarnya dibawa ke RS Bunda Prabumulih.

Namun demikian, dia merasa keadaan darurat, dan Ibunya sangat membutuhkan oksigen atau penanganan sementara. 

"Sangat disayangkan, pelayanan ruang UGD di Puskesmas Betung Abab kurang baik," ungkap Siska kepada Sripo-Tribun, Minggu (16/5/2021).

Padahal, kata dia, tidak ada pasien lain diruangan tersebut, hanya ada ibunya. Sementara beberapa perawatan serta PNS hanya berdiri didepan ruangan. 

"Lalu, saya menghadap perawat tersebut dan dijawab segeralah dibawa ke RS Prabumulih dan tanpa adanya upaya perawatan terlebih dahulu." ujarnya.

Perdebatan terjadi lantaran Ibunya membutuhkan oksigen, namun tak diberikan dan hanya menjawab jangan ditunda lagi untuk dibawa ke RS.

Saat hendak berangkat didalam mobil pribadi, sambung Siska, Ibu Supna sesak nafas dan saudara yang berada bersamanya kembali ingin membujuk agar dipinjamkan oksigen. 

"Kemudian, saya minta tolong kepada dokter di Puskesmas bersangkutan agar meminta oksigen via telpon. Akhirnya dipinjamkan oksigen oleh perawat jaga di UGD saat itu meski dengan niat setengah hati," katanya. 

Dipasangkan oksigen, keadaan Ibunya menjadi tenang setelah berada didalam mobil untuk dibawa ke RS. 

"Kami sudah berada di dalam mobil mau berangkat, baru ada tawaran mobil ambulan. Sangat telat. Itu pun tawaran dengan menggerutu," jelasnya lagi.

Lalu, didalam perjalanan sekira 15 menit dari Desa Betung menuju Desa Pengajuan oksigen tersebut habis. 

Kemudian, ibu menjerit kesakitan lantaran kehabisan oksigen dan terus dibwa ke RS Prabumulih sekira satu jam perjalanan. 

"Saat sampai di IGD RS Bunda Prabumulih ibu masih bernafas. Kemudian diberikan upaya perawatan namun nyawa Ibu tak tertolong lagi karena kurang oksigen," jelasnya.

Keesokan harinya, Selasa (11/5/2021) Ibu Supna dimakamkan, kemudian ia kembali ke ruang UGD Puskesmas Abab untuk mengembalikan oksigen. Dengan emosi dan ditenangkan pihak keluarga.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved