Kisah Hijrah Ustaz Tengku Zulkarnain Semasa Hidup dari Musik Jadi Dai: Manusia Mati dengan Hobinya
Ustaz Tengku Zulkarnain dikenal sebagai pendakwah asal Sumatera Utara dengan gaya ceramah yang tegas, ternyata ada perjalanan panjang dibaliknya.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Namun, diungkapkan oleh Ustaz Tengku Zulkarnain dalam ceritanya jika ayahnya suka bermain musik.
Kala itu, saat duduk di bangku kelas 2 SD, ia sudah dibelikan alast musik berupa orgen.
Saat itu, ia juga membantu sang ibu memasak nasi, sambil menunggu nasi matang ia bermain orgen.
Kemudian, berselang beberapa waktu saat ia duduk di bangku kelas 4 SD, ayahnya membelikan gitar.
Dan ia pun diajarkan dasar-dasar klasik dalam bermain gitar dalam sehari harus bermain selama 3 hingga 4 jam.
"Malam dia pulang kerja saya dikontrol main, kalo nggak ada kemajuan dijitak kepala saya, main musik aja g*blok katanya," ujar Ustaz Tengku Zulkarain.
Jadi Zulkarnain kecil harus bermain musik 3 hingga 4 jam, bahkan tidur disamping gitar.
"Bangun tidur harus main gitar dulu 1,5 jam baru sholat subuh, karena tangannya masih kaku, kalau sudah subuh bisa main gitar tidak kaku, itu berarti siang hari lincah sekali jarinya," lanjutnya.
"Apa kata ibu saya? Jangan dilawan bapakmu nak, biarkan aja dia disuruhnya main gitar ya main gitar," jelasnya.
"Suruhnya main musik ya main musik, tapi umi titip bacalah Quran satu hari satu juz," ungkapnya.
Dalam hal ini, diakui oleh Ustaz Tengku Zulkarnain untuk menyelesaikan Alquran 1 juz selama 90 menit.
"Kata ibu saya nggak apa-apa nak dibagi-bagi abis subuh, abis dzuhur, abis ashar hingga isya, pokoknya satu ari satu juz," terangnya.
"Kamu main gitar 4 jam searu tidak apa-apa nak, asal kamu ngaji satu hari satu juz," pesan ibunya.
Akhirnya Zulkarnain pun menjadi pemain gitar yang baik.
Bahkan ketika duduk di bangku kelas satu SMP sudah berhasil mengarang lagu.