Ramadan 2021

Apakah Berbohong Demi Kebaikan Membatalkan Puasa dan Pahala Kebaikan Sia-sia? Begini Kata Buya Yahya

Begitu pentingnya kejujuran sehingga sifat ini termasuk sebagai ciri-ciri orang yang bertakwa. lantas bagaimana dengan berbohong demi kebaikan?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Tangkap layar YouTube Al-Bahjah TV
Buya Yahya 

Padahal nggak ada salam, cuma untuk mempertemukan," jelas Buya Yahya.

Sehingga melihat contoh di atas dapat dinamakan dengan bohong demi kebaikan.

"Ini bohong, tapi bohong yang mempertemukan hati," kata Buya Yahya.

Baca juga: Bagaimana Puasa Kita Jika Lupa Mandi Junub Karena Tertidur, Ada Batas Waktu Puasa Tetap Sah

Maka, Buya Yahya memperingatkan jika kebohongan yang dapat menjerumuskan, menipu dan sebagainya itu yang dosa dan menghabiskan pahalanya.

"Adapun bohong yang sifatnya menutupi, bukan bohong itu sebetulnya tapi nutupi keadaa kita," terang Buya Yahya.

Kemudian, Buya Yahya juga menegaskan jika sesuatu itu memang tidak boleh disampaikan jangan berbohong, akan tetapi coba ditutupi dengan yang lainnya.

Seperti kisah Nabi Ibrahim, ditutupi, jadi tidak bohong akan tetapi dialihkan dan membicarakan yang lainnya.

"Maka kecerdasan dia di dalam menutupi sesuatu yang tidak boleh disampaikan, tidak berbicara yang berbeda, tidak berbicara bohong akan tetapi bicara yang lainnya," jelas Buya Yahya.

"Jadi dialihkan, sehingga orang tersebut tidak sempat mengejar, jadi kita tida sempat berbohong," jelasnya.

Baca juga: 6 Tanda Puasa Ramadan Diterima Allah atau Tidak? Bisa jadi Tolak Ukur, Jangan Sampai jadi Sia-sia

SUBSCRIBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved