Sendirian Masuk ke Sarang KKB Tanpa Senjata, AKBP Ferddyan Indra Fahmi Bikin Pentolan KKB Bertobat
Tanpa diperlengkapi senjata dan dikawal anak buah, Kapolres Yapen AKBP Ferddyan Indra Fahmi masuk ke markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
SRIPOKU.COM - Tanpa diperlengkapi senjata dan dikawal anak buah, Kapolres Yapen AKBP Ferddyan Indra Fahmi masuk ke markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Cara Kapolres Yapen ini tergolong berani, namun baginya cara menghentikan konflik di papua tidak harus dengan senjata.
AKBP Ferddyan Indra Fahmi memilih jalan diplomasi untuk menghentikan pertumpahan darah.
Kini usahanya itu membuahkan hasil, bahkan pentolan KKB mau kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
Ia kemudian dikenal dengan penakluk hati KKB di Yapen.
Bicara dari hati ke hati membuat KKB di Yapen bertobat dan menyatakan setia terhadap NKRI.
Tanpa senjata AKBP Ferddyan Indra Fahmi berhasil membujuk KKB tersebut.
Apa yang dilakukan AKBP Ferddyan Indra Fahmi telah membuat salah satu pimpinan KKB Papua Noak Orarei bertobat dan menyatakan setia kepada NKRI.
”Saya berupaya untuk menyerang tanpa pasukan dan menang tanpa merendahkan. Maka, yang dipilih bukan pendekatan hukum, tapi restorative justice,” tutur AKBP Ferddyan Indra Fahmi dilansir dari ManadoPost.
Strategi yang diterapkan AKBP Ferdyan Indra Fahmi adalah memetakan kemungkinan pintu masuk yang dapat membujuk para anggota KKB.
Biasanya, pintu masuk tersebut berasal dari keluarga anggota KKB Papua, entah istri, saudara, atau orangtua.
”Setelah satu bulan, pintu masuk telah ditentukan. Melalui istrinya dan kakak kandungnya,” jelasnya.
Namun usaha membujuk anggota KKB melalui keluarga tidak selamanya berjalan mulus.
Seperti contoh istri Noak Orarei yang sempat menghindari tim yag dibentuk AKBP Ferddyan Indra Fahmi.
Tetapi enggan menyerah, AKBP Ferddyan Indra Fahmi dan timnya terus berupaya mendekati keluarga Noak Orarei.