Larangan Mudik Lebaran Bikin Pengusaha Angkutan Nyaris Gulung Tikar
Masa pandemi Covid-19 ini satu hari dari loket Arya Prima hanya memberangkatkan 1 armada itupun tidak pernah berisi penuh.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM, BATURAJA - Larangan mudik lebaran merayakan Idul Fitri di kampung halaman berdampak langsung kepada pengusaha angkutan penumpang dan pengelola loket penjualan tiket. Tidak adanya penumpang membuat mereka nyaris gulung tikar.
Warman (51), pengurus loket Arya Prima Baturaja mengaku saat ini hanya mampu memberangkatkan penumpang maksimal 24 orang/hari dengan satu armada.
Kondisi ini benar-benar sangat sulit. Sejumlah pemilik loket dan pengusaha perjalanan mengaku sulit untuk bertahan .
Padahal sebelum musim pandemi covid-19 , loket Arya Prima Baturaja dipadati penumpang yang akan berangkat ke Jakarta. Setiap hari mengoperasikan 7- 15 armada melayani penumpang yang akan kembali ke Pulau Jawa.
Bus Arya Prima memang bus khusus dari Baturaja tujuan Jakarta dan sebaliknya.
Namun di masa pandemi Covid-19 ini kondisinya jauh berbeda, satu hari dari loket Arya Prima hanya memberangkatkan 1 armada itupun tidak pernah berisi penuh.
Dikatakan Warman, PO Arya Prima khusus melayani penumpang Baturaja- Pulau Jawa.
Kalau sebelum pandemi Covid-19, PO yang memiliki armada sendir ini, mampu memberangkatkan 250 hingga 300 penumpang /hari.
Namun kondisi saat ini benar-benar memperihatinkan,bus yang dengan kapasitas tempat duduk 35 hingga 40 seat itu hanya beisi 25 penumpang.
Warman pun menjelaskan, terhitung sejak tanggal 5 Mei sampai 17 Mei 2021 tidak ada lagi keberangkatan.
“Terakhir keberangkatan tanggal 4 Mei 2021,” kata Warman.
Pantauan dilapangan menunjukkan loket terlihat sepi , hanya terlihat satu dua koper calon penumpang di sekitar loket. Pengurus loket juga terlhat lebih banyak santai , dihalaman loket hanya ada satu armada bus Arya Prima yang sedang parkir. (eni)