KRI Nanggala Tenggelam
Rakyat tak Perlu Tahu Kerja Senyap Korps Kapal Selam TNI AL, Gaji Tinggi Meski tak Setenar Kopassus
TNI mengerahkan segenap kemampuan untuk menemukan posisi KRI Nanggala-402 yang membawa 53 orang kru dan non kru
Berikutnya pada Desember 1961 datang empat kapal selam lain: RI Nagabanda, RI Trisula, RI Nagarangsang, dan RI Tjandrasa.
Seiring dengan kampanye Trikora untuk merebut Irian Barat dari penguasaan Belanda, setahun kemudian datang enam kapal selam juga dari Rusia yang dipersenjatai torpedo tercanggih di masanya jenis SEAT-50.
Hanya Rusia dan Indonesia yang memiliki torpedo tersebut saat itu.
Keenam kapal itu: RI Widjajadanu, RI Hendradjala, RI Bramasta, RI Pasopati, RI Tjundamani, dan RI Alugoro.
Semua mengunakan nama senjata di dunia pewayangan.
Kedatangan 12 kapal selam tersebut langsung diterjunkan dalam Operasi Jayawijaya yang merupakan bagian dari kampanye Trikora merebut Irian Barat.
Salah satu keberhasilan operasi adalah mendaratkan 15 anggota pasukan khusus RPKAD di Tanah Merah, sekitar 30 kilometer dari Bandara Sentani.
Dalam perkembangannya, Belanda akhirnya memilih menghindari perang terbuka dan menyerahkan Irian Barat ke tangan RI.
Di era Reformasi, Korps Hiu Kencana juga memainkan peran penting meski tidak terlalu diketahui publik.
Misalnya dalam konflik Ambalat dengan tetangga Malaysia.
Pada Mei 2005, misalnya, saat hubungan Indonesia dan Malaysia menghangat karena sengketa blok Ambalat, KRI Nanggala 402 dioperasikan di kawasan tersebut.
Saat itu, KRI Cakra 401 sedang menjalani perbaikan total di Korea Selatan.
”Mereka standby. Kalau ada apa-apa, peran kapal selam sebagai pengintai, penyusup, dan pemburu strategis bisa dikerahkan berdasarkan keputusan politik pemerintah,” kata Komandan Satuan Kapal Selam Kolonel Laut (P) Jeffry S Sanggel dalam salah satu pemberitaan harian Kompas, 7 Desember 2011 seperti dilansir kompas.id.
Bekerja dalam sunyi
Anggota TNI AL melihat melalui periskop Kapal Selam KRI Nanggala 402 di Dermaga Madura Komando Armada RI Kawasan Timur di Surabaya, Senin (6/2/2012).