Breaking News

Begini Kondisi Terkini Awak KRI Nanggala di Kedalam 850 Meter, KSAL Tak Berani Pastikan Nasib Mereka

sejarah keberhasilan penyelamatan kapal selam sama panjangnya dengan sejarah kapal selam itu sendiri melakukan penyelematan sendiri.

Editor: Hendra Kusuma
Wikipedia / Twitter
Begini Kondisi Terkini Awak KRI Nanggala di Kedalam 850 Meter, KSAL Tak Berani Pastikan Nasib Mereka 

Dalam sebuah Publikasi tentang kapal selam, yakni berjudul Submarine escape and rescue: a brief history yang ditulis Nick Stewart menuturkan bahwa awak selam memiliki dua upaya jika kapal selam gagal kembali naik ke permukaan.

Sebab, Upaya pertama adalah menyelamatkan diri, kemduian upaya kedua adalah diselamatkan. Upaya menyelamatkan diri adalah upaya penyelamatan diri sendiri untuk mencapai permukaan laut tanpa bantuan eksternal.

Upaya diselamatkan dilakukan oleh pihak luar yang mengeluarkan awak yang terperangkap di dalam kapal selam yang gagal naik ke permukaan.

Lalu, Pada era awal kapal selam modern, fokus utama bagi perancang untuk keselamatan awak kapal selam adalah opsi menyelamatkan diri. Pada 1910, diperkenalkan sistem penyelamatan diri dengan alat bantu pernapasan yang diadopsi dari para penambang batu bara. Alat bantu pernapasan ini menggunakan soda-lime cartridge. Alat ini pertama kali digunakan oleh sistem penyelamatan diri awak kapal selam U3 Jerman yang tenggelam pada 1911.

Tetapi dengan kedalaman 850 meter, maka akan sangat sulit bagi awak KRI Nanggala menyelamatkan diri, sebab tekanan air sangat kuat hingga seperti diinjak 100 gajah di atas kepala. Sehingga sangat sulit untuk naik ke permukaan.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved