Perawat RS Siloam Palembang Dianiaya, Ikatan Advokat Batak tak Tinggal Diam: Tunggu di Pengadilan!

Ikatan Advokat Batak memuji kepolisian Polrestabes Palembang karena dengan cepat dapat menangkap pelaku penganiayaan tersebut.

Editor: Refly Permana
sripoku.com/chairul nisyah
Ikatan Advokat Batak saat berada di Pengadilan Negeri Palembang, Senin (19/4/2021). 

Tak terima apa yang dialaminya, korban pun melaporkan pelaku yang diketahui berinisian JT.

Kronologi kejadian saat korban dipanggil oleh TJ untuk menemuinya di ruang IPD 6 di kamar 6026. Pelaku menanyakan bagaimana cara melepas infus di tangan anaknya.

Namun, belum sempat korban menjawab, pelaku langsung memukul wajahnya. Meski sempat dilerai oleh perawat lainnya, tapi pelaku tetap memukul kembali wajah korban.

Korban sempat berlutut di depan pelaku sambil meminta maaf. Namun, pelaku yang terlanjur emosi langsung menendang perut dan menjambak rambutnya.

Atas kejadian itu, korban mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut. Lalu melapor ke Polrestabes Palembang. 

Melisa (kanan) istri penganiaya perawat RS Siloam Palembang saat ditemui awak media ditoko sparepart milknya yang berada di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sabtu (17/4/2021).
Melisa (kanan) istri penganiaya perawat RS Siloam Palembang saat ditemui awak media ditoko sparepart milknya yang berada di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sabtu (17/4/2021). (tribunsumsel.com/nando)

Komentar Melisa tentang Perawat RS Siloam yang dianiaya suaminya:

"Pertama-tama saya memohon maaf kepada suster (perawat) dan pihak rumah sakit atas kejadian kemarin yang sangat meresahkan masyarakat luas.

"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidak profesionalan seorang suster rumah sakit dalam melayani pasien.

Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita,"

"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu.

Dari nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus'.

Yah saya jadi tidak enaklah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu,"

"Ternyata bener kejadian kan, udah dia nyabutnya kasar darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur,"

"Eh, malah saya disalahin katanya, sebaiknya ibu-ibu jangan gendong anak,"

"Sebagai orangtua saya pikir wajar jika kita panik, apalagi setelah liat anak saya sampai keluar darah si suter itu tidak mau meminta maaf,"

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved