Tren Perang Sarung
POLISI Dibikin Repot, Ngetop Seminggu Terakhir, Perang Sarung 'Rajai' Tawuran di Jalan Hingga Sahur
Dalam aksi tawuran yang dilakukan bocah-bocah tersebut, mereka saling serang menggunakan sarung yang diisi dengan kerikil.
Pihaknya sudah melakukan upaya antidipasi dengan penindakan preventif dan preemtif yakni patroli di beberapa titik rawan.
Kebanyakan dari hasil laporan menyebutkan jika tawuran itu dilakukan sekelompok anak-anak menggunakan sarung yang diisi gear dan batu, petasan hingga senjata tajam.
"Mereka ini berpindah-pindah. Jadi bukan satu kelompok saja. Kalau di titik A misal dipatroli, munculnya di titik B. Begitu polanya. Nanti akan kami maksimalkan bukan hanya Polrestabes Surabaya tapi juga polsek jajaran agar memonitor pergerakan anak-anak ini," ujar Hartoyo, Sabtu (17/4/2021).
Meski begitu, Hartoyo menyebut tak akan segan melakukan tindakan represif mengarah kepada penegakan hukum jika dirasa aksi tawuran yang melibatkan anak di bawah umur itu tidak bisa ditolerir lagi.
"Kami sifatnya preventif. Pencegah dan antisipasi. Tapi kalau kemudian muncul misalnya ada dampak hukum, penganiayaan, luka-luka dan sebagainya maka akan kami tindak sesuai aturan hukum yang berlaku," imbuhnya.
Saat ini, polisi telah memetakan setidaknya sepuluh titik di Surabaya yang kerap menjadi lokasi tawuran.
"Ada sepuluh titik sudah kita antisipasi, di antaranya di wilayah-wilayah kecamatan Dukuh pakis, Simokerto, Tambaksari Wonokromo, Sukolilo, Bubutan," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Demi Konten YouTube dan TikTok, Sekelompok Bocah di Surabaya Perang Sarung Isi Kerikil di Jalan, https://jabar.tribunnews.com/2021/04/18/demi-konten-youtube-dan-tiktok-sekelompok-bocah-di-surabaya-perang-sarung-isi-kerikil-di-jalan?page=all.
Editor: Seli Andina Miranti