GeNose C19 Resmi Dipakai di Bandara Silampari Lubuklinggau, Ini Tarif Alat Pendeteksi Covid-19
Penggunaan GeNose C19 di Bandara Silampari Lubuklinggau resmi diberlakukan sebagai salah satu syarat perjalananan udara, Jumat (16/4/2021).
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Saat ini penggunaan GeNose C19 di Bandara Silampari Lubuklinggau resmi diberlakukan sebagai salah satu syarat perjalananan udara, Jumat (16/4/2021).
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Silampari, Mega Hardiansyah, mengatakan pemberlakuan GeNose C19 di Bandara Silampari Lubuklinggau ini diharapkan mampu menambah kepercayaan masyarakat terhadap layanan penerbangan.
"Kita bersama Klinik Sekata menambah pilihan masyarakat untuk penerbangan, karena sejauh ini kita baru ada rapid test antigen dan antibody,
GeNose ini sangat murah harganya cuma Rp 60 ribu," ungkapnya pada wartawan.
• Mengaku Kepepet Kebutuhan, Bolang & Rekannya Diamankan Polsek IT II Palembang: Baru Dua Kali Ini Pak
Menurutnya, pemberlakuan GeNose C19 jauh berbeda dengan rapid, selama ini masyarakat takut terbang karena disebabkan setiap rapid harus ditusuk hidungnya dan banyak membuat masyarakat tidak nyaman.
"Selama ini masyarakat selalu takut untuk di colok hidung, dengan GeNose C19 ini hanya dengan hembusan nafas, bagi yang takut darah sudah bisa, jadi ini sangat mudah, sangat murah dan sangat nyaman," ujarnya.
Hanya saja, sebelum penggunaan GeNose C19 ini diharapkan masyarakat yang ingin terbang sebelum 30 menit penggunaan untuk tidak merokok, makan -makanan yang tidak menyengat, seperti bawang, jengkol dan sejenisnya.
"Waktu durasinya setelah penggunaan tidak terlalu lama, karena setelah penggunaan hanya butuh waktu kurang 2-3 menit sudah bisa diketahui hasilnya," ungkapnya.
Ia pun menambahkan dengan biaya yang terjangkau dikisaran Rp 60 ribu diyakini akan berdampak pada animo lonjakan penumpang di Bandara Silampari.
• Napas Pak Kades Ngos-ngosan, Tengah Malam Ngapel di Rumah Staf, Digerebek Warga
"Sekarang rata-rata penumpang sekitar 100 penumpang setiap kali penerbangan, belum ada lonjakan signifikan, kami sangat berharap ini bisa berdampak positif," ujarnya.
Untuk sementara maskapai yang beroperasi di Bandara Silampari saat ini, yakni maskapai Batik Air rute penerbangan Lubuklinggau-Jakarta dan sebaliknya.
"Jadwalnya tiga kali dalam sepekan, yakni setiap Rabu, Jumat dan Minggu. Sedangkan, untuk maskapai lainnya seperti Wings Air sempat beroperasi namun karena kendala penumpang untuk sementara stop,” tambahnya.
Sementara anggota Komisi V DPR RI, EDi Santana Putra saat menyaksikan launching penggunaan GeNose C19 di Bandara Silampari mengapresiasi langkah pihak bandara memperbanyak alternatif masyarakat untuk memudahkan layanan terbang.
"Ini sangat bagus sekali saya sudah mencoba sebentar sekali ternyata hasilnya sudah dapat, hanya saja diupayakan karena baru satu nanti bagusnya ditambah apabila penumpang ramai," ungkapnya.
• Pemkot Palembang Tertibkan 30 Mobil Dinas OPD, Pejabat Tak Boleh Sembarang Pakai
Ia mengungkapkan GeNose C19 sendiri merupakan singkatan dari Gadjah Mada Electronic Nose.
Alat yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mampu mendeteksi Covid-19 melalui hembusan napas.
"Karena jumlahnya baru satu nanti diupayakan ditambah lagi ya, alhamdulillah sudah bagus sekali, apalagi ini buatan anak negeri dari UGM," ujarnya.