Berita Lahat

Mengenal Tradisi Nanggok di Lahat, Bupati Cik Ujang Ingin Tradisi Itu Jadi Destinasi Wisata

Selain pelestatarian Nanggok Tebat (Kolam, red)  yang menjadi tempat nanggok merupakan tempat pengembangbiakan ikan. 

Penulis: Ehdi Amin | Editor: RM. Resha A.U
SRIPOKU.COM/IST
Nanggok bersama di Tebat Lempaung, Desa Gedung Agung, Merapi Timur. 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin

SRIPOKU.COM, LAHAT -- Satu lagi kekayaan tradisi yang dimiliki Kabupaten Lahat

Yaitu tradisi nanggok atau menangkap ikan menggunakan tangan dan alat bantu seperti jaring. 

Selain pelestatarian Nanggok Tebat (Kolam, red)  yang menjadi tempat nanggok merupakan tempat pengembangbiakan ikan. 

Baca juga: Dua Sejoli Digerebek Berduaan di Semak-semak, Patroli Keamanan di Lahat Jelang Bulan Ramadan

Baca juga: Jembatan di Kecamatan Pseksu Lahat Ambruk, Akses 2 Desa Terputus, Ini yang Dilakukan Cik Ujang

Ikan yang dilepas dari kecil tidak boleh diambil atau dipanen hingga ada kesepakatan warga.  

Tradisi nanggok ini masih lestari salah satunya di Desa Gedung Agung, Kecamatan Merapi Timur,  Kabupaten Lahat.  Minggu (11/4/2021).

Bersama Bupati Lahat, Cik Ujang, SH ratusan warga Gedung Agung melakukan nanggok di Tebat Lempaung.

Ratusan warga yang terdiri lelaki, perempuan kecil dan besar sebelum acara dimulai sudah memenuhi tepian tebat.

Warga tidak boleh masuk ke dalam tebat sebelum ada aba-aba.

Baca juga: Pencuri Motor di Salon Alona Muaraenim Ditangkap Usai Buron Satu Tahun, Ternyata Warga Lahat

Baca juga: Stok Elpiji di Lahat Selama Ramadhan dan Idul Fitri, Pemkab: Kita Dapat Tambahan dari Pertamina

"Sebelum masuk ke dalam tebat dan menangkap ikan terlebih dahulu kita berdoa.  Doa ini kita panjatkan sebagai bentuk syukur atas rezeki,  dilindungi saat nanggok dan tentunya berpinta agar dapat ikan yang banyak," terang Aziz, warga setempat sembari mengatakan jika ikan yang ada di kolam sudah dilepas sejak beberapa bulan lalu.  

Sementara itu, Bupati Lahat, Cik Ujang sangat mendukung kegiatan warga itu.

Bahkan, ia meminta agar tradisi nanggok dilestarikan dan diwariskan kepada anak cucu. 

Cik Ujang mengatakan, banyak sekali hal positif dari nanggok ini yaitu menjaga silaturahmi, menjaga ekosistem ikan dan tentunya membantu warga sehingga warga kerap mengkonsumsi ikan.

Tak hanya itu,  ikan yang dilepas di kolam baru bisa diambil setelah ada kesepakatan bersama akan memupuk sikap patuh dan disiplin warga. 

"Tradisi ini harus kita kembangkan jadi destinasi wisata sehingga selain bisa panen ikan warga juga bisa mendapatkan manfaat secara ekonomi jika banyak wisatawan yang datang.  Kegiatan ini sangat menarik dan belum tentu dimiliki daerah lain. Untuk mari kita jaga dan kita lestarikan," pintanya.  

Baca juga: Profil Mahyuddin Mantan Gubernur Sumsel Kelahiran Lahat, Pernah Hadiahkan Komputer ke SMP St Yoseph

Baca juga: Bunuh Teman yang Peloroti Celana di Tempat Hajatan, Junaidi Warga Lahat Rajin Baca Yasin di Penjara

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved