Masih Ingat Syekh Rasyid, Bocah Hafiz Quran yang Tangannya Dicium Syekh Ali Jaber, Begini Kabarnya!
Syekh Rasyid sudah menjadi penghafal Alquran di usia 8 tahun dan dikenal sejak menjuarai ajang Hafiz Indonesia tahun 2014 silam, begini kabarnya kini.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
"InsyaAllah sudah khatam 30 juz, 6 pagi, tanggal 6 Agustus 2016, Alhamdulillah khatam 30 juz Qur'an," ungkap Syekh Rasyid.
Dalam membagikan ilmu agama Islam, Syekh Rasyid memiliki akun YouTube dengan nama Syekh Rasyid Official yang kini telah diikuti lebih dari 400 ribu subscriber.
Dan yang lebih hebatnya lagi, Sykeh Rasyid mengelola akun YouTube secara mandiri dengan sang ibunda.
Kini menjelma menjadi seorang da'i cilik di Tanah Air, tak banyak yang tahu jika kisah kehidupan masa lalu Syekh Rasyid sangat memilukan.
Berikut ulasan selengkapnya dibagikan melalui kanal YouTube Syekh Rasyid Official.

Kisah pilu Rasyid dimulai ketika ia lahir di dunia.
Kelahiran Rasyid tidak diharapkan dan diinginkan.
Kehadirannya justru diiringi dengan konflik besar rumah tangga orangtuanya.
Yakni rumah tangga yang sudah diambang kehancuran.
"Sebelum adanya Syekh rasyid, umi sudah punya anak 5, jadi pada saat itu pikiran umi tuh ya udah deh punya anak 5 dan tidak kepengen lagi menambah anak," ungkap Yulia Sofyan, ibunda Syekh rasyid.
"Dan pada saat itu kondisi rumah tangga dibilang maisng-maisng ntahlah, dibilang bersama ntahlah, tapi yang pastinya begitulah kondisinya," jelasnya.
Ketika memberitahukan kondisi kehamilannya terhadap sang suami, namun ayah dari Rasyid tak peduli dan bersikap cuek.
"Ya udah dengan kecuekan dia itu umi juga berpikir sendiri, gimana caranya umi coba bawa jogging, umi nggak tenang waktu hamil itu," bebernya.
Dikaui oleh Yulia Sofyan dirinya kala itu masih berpenampilan tomboy dan belum berhijab dan menomor sekiankan urusan agama.
"Tidak mengenal agama sama sekali, yang agama itu nomor sekian lah, Islam itu hanya KTP doang, umi melarikan diri ke mall, umi tidak makan, tapi makan beras, tiga kaleng pagi, tiga kaleng siang, tiga kaleng sore," jelasnya.